Letusan Gunung Berapi Tonga Diperkirakan Setara 1000 Kali Bom Hiroshima

Jakarta - Gunung api bawah laut yang berada di antara pulau-pulau kecil Hunga Tonga dan Hunga Ha'apai, Tonga meletus pada Sabtu (15/01/2022) malam. Ledakan ini membuat lubang vulkanik yang berada sekitar 50 kilometer Ibu Kota Nuku'alofa.
Dikutip dari The Sydney Morning Herald, bencana ini ditonton oleh seluruh orang di dunia secara realtime dari satelit generasi baru yang berfungsi sebagai satelit cuaca resolusi tinggi. Satelit itu menangkap secara rinci kekuatan dan skala dari letusan yang membuat lubang di bumi itu.
Ledakan ini terdengar hingga Republik Kepulauan Fiji yang berada 800 kilometer dari tempat kejadian. Bahkan beberapa daerah Auckland yang berada 2000 kilometer dari lokasi masih dapat mendengar suara letusan gunung tersebut.
Letusan dari gunung tersebut menyebabkan tsunami yang signifikan dan menjadi bencana luar biasa di Tonga. Bahkan tsunami ini juga melewati Samudra Pasifik dari Australia hingga pantai barat AS.
The Sydney Morning Herald melaporkan bahwa ledakan gunung di tonga tidak sebesar letusan Gunung Krakatau Indonesia pada tahun 1883 yang membuat 36.000 masyarakat Pulau Jawa dan Pulau Sumatera meninggal dunia, tetapi ledakan ini lebih besar dari letusan Gunung Pinatubo di Filipina pada tahun 1991.
Kekuatan letusan Karakatau 1883 diperkirakan setara dengan bom nuklis 200 megaton - atau empat kali lebih besar dari bom hidrogen yang pernah diledakkan di Bumi.
Masih melansir The Sydney Morning Herald, ledakan gunung berapi di Tonga memang tidak seperti Krakatau, namun kemungkinan kekuatan ledakannya setara dengan 1000 bom Hiroshima.
Menurut ahli vulkanologi Universitas Auckland Shane Cronin mengatakan bahwa gunung Hunga Tonga-Hunga Ha'apai memang memiliki sejarah letusan dahsyat setiap 1000 tahun atau lebih.
Akan ada potensi berbahaya terhadap masyarakat Tonga seperti tanah longsor di bawah laut dan hal ini pernah terjadi sebelum-sebelumnya. Oleh karena itu mari berharap yang terbaik untuk keselamatan warga Tonga.