URnews

Lewat Embusan Napas, GeNose Karya UGM Diklaim Mampu Deteksi COVID-19

Nivita Saldyni, Sabtu, 26 September 2020 14.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Lewat Embusan Napas, GeNose Karya UGM Diklaim Mampu Deteksi COVID-19
Image: GeNose UGM. Sumber: Humas Kemenristek/BRIN

Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerjasama dengan Badan Intelejen Negara, TNI AD, PT Hikari, PT YPTI, PT Stechoq, PT Nanosense Instrument, dan PT Swayasa Prakarsa berhasil mengembangkan alat deteksi COVID-19. Alat yang diberi nama GeNose itu mampu mendeteksi COVID-19 hanya lewat embusan napas loh!

Kuwat Triyono, anggota tim peneliti GeNose menyebut, tak butuh waktu lama mengetahui apakah seseorang positif atau negatif dari COVID-19 lewat alat ini. Sebab GeNose diklaim mampu mendeteksi virus corona di tubuh seseorang hanya dalam waktu 80 detik saja. 

"Kalau sebelumnya butuh waktu sekitar 3 menit, kemarin saat uji di BIN sudah bisa turun menjadi 80 detik," kata Kuwat seperti dikutip Urbanasia dari website resmi UGM, Sabtu (26/9/2020).

Selain cepat, alat ini juga diklaim memiliki akurasi yang tinggi, guys. Lewat uji profiling dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta, tingkat akurasi GeNose sebesar 97 persen.

Bahkan, alat yang tengah memasuki uji klinis tahap kedua itu juga lebih terjangkau jika dibandingkan dengan tes swab PCR. Sebab, satu unit GeNose yang diperkirakan seharga Rp 40 juta itu bisa digunakan untuk 100 ribu pemeriksaan.

"Jika sudah uji klinis dan mendapat ijin edar dari Kemenkes, kami pastikan alat disampaikan pada Satgas bisa menjadi alat tes untuk membantu upaya Indoensia meningkatkan rasio testing," pungkasnya.

Sementara itu, lewat keterangan resminya, Menristek/BRIN, Bambang Brodjonegoro menyatakan siap mendukung klinis lanjutan GeNose.

"Kami sangat menyambut baik teknologi dari UGM, harapannya alat ini bisa menjadi solusi bagi upaya skrining yang cepat, murah, dan akurat. COVID-19 ini istilahnya penyakit yang menyasar saluran pernapasan kita, jadi pendeteksian lewat embusan napas sangat tepat," katanya.

Ia pun berharap uji klinis GeNose bisa segera rampung. Targetnya, Desmeber 2020 alat ini sudah bisa digunakan oleh masyarakat.

"Kemenristek/BRIN siap mendukung penuh pelaksanaan uji klinis tahap kedua, termasuk dukungan pembiayaan. Sehingga pengembangan GeNose bisa sesuai dengan time table jadi harapan bulan Desember sudah bisa dimanfaatkan masyarakat luas," pungkas Bambang.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait