URstyle

Luncurkan Vaksin COVID-19 IndoVac, Jokowi: 1,5 Tahun Diam, Tahu-tahu Jadi

Nivita Saldyni, Kamis, 13 Oktober 2022 12.31 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Luncurkan Vaksin COVID-19 IndoVac, Jokowi: 1,5 Tahun Diam, Tahu-tahu Jadi
Image: Vaksin IndoVac. (Foto: YouTube Sekretariat Presiden)

Bandung - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meluncurkan IndoVac, vaksin COVID-19 pertama yang dikembangkan di dalam negeri, pada Kamis (13/10/2022). Jokowi mengungkap, kapasitas produksi vaksin IndoVac saat ini mencapai sekitar 20 juta dosis dan akan meningkat jadi 40 juta dosis di tahun mendatang.

“Tadi Pak Dirut (Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir) menyampaikan, tahun depan bisa 40 juta, dan kalau memang pasar masih memerlukan bisa sampai ke 120 juta dosis vaksin,” ujar Jokowi saat memberi sambutan dalam acara peluncuran vaksin IndoVac di pabrik PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis. 

Ia pun mengapresiasi seluruh pihak yang telah terlibat dalam pengembangan vaksin COVID-19 ini. Pasalnya dalam waktu singkat atau sekitar 1,5 tahun, kita punya vaksin produksi anak bangsa. 

“Inilah saya kira sebuah kerja keras SDM-SDM muda kita dalam menggarap sebuah vaksin baru, dari hulu sampai hilir, ini memakan waktu IndoVac dari awal sampai sekarang 1,5 tahun, juga diam nggak pernah bersuara tahu-tahu jadi IndoVac,” jelasnya.

Apresiasi juga diberikan Jokowi pada Bio Farma yang telah mampu berdiri di jajaran lima besar produsen vaksin dunia dengan kapasitas produksi  hingga 3 miliar dosis vaksin per tahun yang diekspor ke 153 negara. Berbagai vaksin yang telah diproduksi Bio Farma diantaranya vaksin polio, difteri, meningitis, flu, campak, dan terbaru vaksin COVID-19. 

Untuk itu Jokowi meminta seluruh jajarannya mendukung dan mendorong program pengembangan vaksin di Tanah Air. Tujuannya agar kita bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan vaksin nasional.

“Pak Menteri BUMN, Pak Menteri Kesehatan, dorong terus Bio Farma sehingga nanti akan betul-betul menghasilkan sebuah revenue yang semakin besar bagi negara dan kita memiliki kemandirian, berdikari betul di dalam urusan vaksin,” pesannya. 

Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan ke depan pihaknya akan terus mendorong kerja sama serupa untuk mendukung ketahanan kesehatan di Indonesia. Kementerian BUMN bersama Kementerian Kesehatan pun tengah menyiapkam langkah-langkah untuk mengantisipasi pandemi atau penyakit yang mungkin terjadi.

“Dengan ProFactor kemarin kami menandatangani vaksin hemopholia, yaitu kekentalan darah. Ini juga menjadi hubnya produksi untuk vaksin dunia, ProFactor akan mendistribusikan ke Eropa dan Amerika tetapi Indonesia tentunya untuk Asia, Afrika, dan lain-lain. Inilah contoh kerja sama yang terus kami dorong ke depan,” ungkapnya. 

Erick menambahkan, pihaknya juga tengah mendorong konsolidasi ekosistem kesehatan. Mulai dari riset dan pengembangan (R&D), produksi atau manufacturing, hingga distribusi dan retail yang didukung oleh kemajuan teknologi.

“Kami punya cita-cita di tahun 2027 ini tentu dorongan bagaimana ekosistem kesehatan ini bisa mencapai angka Rp 94 triliun, yaitu 25 persen dari pangsa pasar,” pungkas Erick. 

Dalam kesempatan ini, Jokowi sekaligus meninjau penyuntikan perdana vaksin IndoVac. Adapun yang turut hadir dalam acara ini diantaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Direktur Utama Bio Farma Honesty Basyir.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait