URstyle

Manfaatkan Sinar Ultra Violet, UI Kembangkan Alat Disinfektan Pencegah Corona

Nunung Nasikhah, Jumat, 27 Maret 2020 18.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Manfaatkan Sinar Ultra Violet, UI Kembangkan Alat Disinfektan Pencegah Corona
Image: Logo Universitas Indonesia. (Dok. iluniuikepri.com)

Depok – Dua prototipe alat untuk membunuh sumber penyakit berupa virus dan bakteri dengan sinar ultraviolet (UV) sebagai upaya pencegahan Covid-19 tengah dikembangkan oleh tim Peneliti Universitas Indonesia (UI) dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA UI).

Kedua alat tersebut yakni alat yang dipegang di tangan atau hand held sterilizer dan alat yang ditempel di dinding atau room sterilizer yang dirancang khusus untuk keperluan medis.

Pengembangan prototipe oleh tim peneliti UI tersebut merujuk kepada hasil penelitian tentang efektivitas gelombang UV C yang mampu membunuh spora, bakteri, beragam tipe jamur, cendawan, protozoa, dan beberapa tipe virus lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian disebutkan bahwa sinar ultraviolet C dengan panjang gelombang 254 nanometer (nm) dapat membunuh bacillus anthracis (bakteri anthrax), e-coli (penyebab infeksi saluran pencernaan), dan difteri.

Selain itu, sinar UV C juga dapat membunuh virus seperti adenovirus (penyebab demam, radang tenggorokan, bronchitis dan pneumonia), virus hepatitis A, dan polio.

"Alat ini akan sangat membantu rumah sakit yang saat ini kewalahan mendapatkan alat bantu disinfektan akibat kelangkaan maupun karena melambungnya harga disinfektan cair di tengah wabah virus COVID-19," kata Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Universitas Indonesia (UI) Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris dalam keterangannya di Depok, Jumat (27/3/2020), seperti dikutip dari Antara.

1585306212-UI.jpg

Dua prototipe alat untuk membunuh sumber penyakit berupa virus dan bakteri dengan sinar ultraviolet (UV) yang dikembangkan tim peneliti Universitas Indonesia (UI). (ANTARA)

Haris mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya mengerahkan tim ahli dan peneliti dari UI untuk mengembangkan inovasi yang bisa membantu tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya di tengah wabah yang melanda.

Instrumen disinfektan menggunakan sinar ultraviolet (UV) tersebut, kata Haris, dikembangkan oleh peneliti FMIPA UI serta menggandeng peneliti lainnya dari Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) di bawah koordinasi Direktorat Inovasi UI dan Science Techno Park UI.

"Saat ini tengah disiapkan enam unit prototipe dan kedua alat tersebut akan diuji coba di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)," tandasnya.

Kedua prototipe ini dirancang untuk dapat dimanfaatkan secara aman oleh institusi kesehatan dan fasilitas umum lainnya.

Meski demikian, Haris menegaskan bahwa penggunaan alat ini harus bersamaan dengan penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan dan kaca mata pelindung.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait