Mantan Karyawan Ungkap 4 Budaya Toxic di Kantor Google, Apa Saja?

Jakarta - Mantan Karyawan Google, Praveen Seshadri mengungkapkan adanya budaya toxic yang terjadi di kantor Google. Hal itu ia sampaikan dalam tulisan di blog Medium dengan tagline ‘What ails Google’.
Dalam tulisannya itu dijelaskan perihal masa depan perusahaan yang suram akibat perkembangan perusahaan yang terjerat dalam kontrol internal.
“Perusahaan yang dulunya hebat perlahan-lahan berhenti berfungsi,” ujar Seshadri dikutip dari businessinsider, Selasa (21/2/2023)
Menurut Seshadri, setidaknya ada 4 budaya toxic dalam lingkungan kerja di kantor Google. Empat budaya itu adalah tidak ada misi, tidak ada urgensi, delusional, hingga missmanagement.
Menurutnya, karyawan Google tidak bekerja untuk melayani pelanggan dan pengguna, namun hanya melayani Manajer atau VP mereka.
Selain itu, Google juga tidak berkeinginan untuk menggali potensi karyawannya. Padahal, kata Seshadri, mengeksplorasi potensi karyawan bisa menguntungkan baik bagi perusahaan maupun personal.
Seshadri juga memberikan contoh kebijakan Google yang tidak memiliki urgensi seperti peluncuran Cheatbot.
Kata dia, Chaatbot ini diluncurkan sebagai reaksi belaka atas langkah kompetitor. Karyawan Google juga menurutnya tidak setuju dengan Cheatbot.
Dalam postingannya, Seshadri juga menyebut ramainya karyawan Google membuat ‘MemeGen’ yang disebutnya sebagai ‘Ruang Berkabung’.
“Lihatlah ke cermin dan lihat apakah Anda dapat mengubah sesuatu yang positif di tingkat Tim anda dan produk serta pelanggan anda?” tulisnya.