URsport

Maradona: Sukses Jadi pemain, Gagal Total Jadi Pelatih

Rezki Maulana, Kamis, 26 November 2020 18.29 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Maradona: Sukses Jadi pemain, Gagal Total Jadi Pelatih
Image: Maradona tidak pernah sukses sebagai pelatih. (Twitter)

Buenos Aires - Diego Maradona baru saja menutup mata untuk selama-lamanya. Publik akan selalu mengingat kehebatannya sebagai pesepakbola, tapi tidak saat jadi pelatih.

Kabar duka datang dari sepakbola ketika Maradona menghembuskan nafas terakhirnya, Rabu (25/11/2020) malam WIB atau pagi waktu setempat. Maradona meninggal karena menderita henti jantung.

Beberapa pekan lalu Maradona sebenarnya baru saja menuntaskan operasi hematoma subdural, yang merupakan gumpalan darah di permukaan otak. Operasi itu berjalan sukses namun tiba-tiba saja Maradona pergi untuk selama-lamanya.

Publik tentu bersedih sekali dengan kepergian Masradona yang tiba-tiba ini. Apalagi masyarakat Argentina yang banyak memujanya sebagai Tuhan, karena keahliannya mengolah bola di lapangan.

Maradona besar di saat sepakbola modern mulai berkembang. Meski diakui saat itu tekel-tekel keras masih kerap dibiarkan, namun Maradona selalu bisa lolos karena licin bak belut.

Kemampuan apiknya di atas lapangan dibarengi dengan prestasi yang didapatnya. Maradona bergelimang gelar saat memperkuat Napoli tujuh tahun, yakni dua Scudetto dan satu Piala UEFA. Setelah itu Napoli belum bisa berjaya lagi di Serie A.

Selain di klub, Maradona adalah orang terakhir yang bisa melajukan Argentina ke tangga juara dunia di Piala Dunia 1986. Setelah itu Argentina selalu gagal berprestasi.

Wajar ketika Maradona dipuja habis-habisan karena prestasinya di level klub. Tapi, bicara kariernya sebagai pelatih, Maradona bukanlah nama besar dan sering akrab dengan kegagalan.

Sejak debut jadi pelatih pada 1994 di Textil Mandiyu, Maradona tak pernah bertahan melatih sebuah klub lebih dari 38 pertandingan! Bahkan Maradona juga sempat vakum lama usai menangani Racing Club pada 1995.

Cuma bertahan empat bulan di sana, Maradona bak hilang ditelan bumi selama 13 tahun sebelum ditunjuk menangani Timnas Argentina pada November 2008. Selama periode tersebut, Maradona memang menjalani terapi pemulihan ketergantungan kepada narkoba.

Bersama Timnas Argentina, Maradona juga gagal karena tersingkir di perempatfinal Piala Dunia 2010 usai kalah 0-4 dari Jerman. Mardona kemudian sempat melatih di Uni Emirat Arab, yakni Al-Wasl dan Fujairah, tapi lagi-lagi gagal.

Maradona kemudian menangani Dorados, klub Meksiko sejak September 2018 tapi tidak bertahan lama sebelum dipecat. Sebelum wafat, Maradona berstatus sebagai pelatih Gimnasia La Plata sedari September 2019.

Selama 140 laga menangani klub, Maradona tak pernah meraih gelar dan rasio kemenangannya cuma 47,86 persen yakni 67 laga, lalu sisanya 31 seri dan 42 kali kalah.

Menurut Urbanreaders, bagaimana karier kepelatihan Maradona?

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait