URedu

Masih Bingung soal 'New Normal'? Ini Penjelasan Guru Besar IPB

Eronika Dwi, Kamis, 28 Mei 2020 11.50 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Masih Bingung soal 'New Normal'? Ini Penjelasan Guru Besar IPB
Image: Ilustrasi 'New Normal' (sumber: BBC)

Jakarta - Pemerintah Indonesia akan mulai menerapkan 'new normal' mulai 1 Juni 2020. Banyak yang masih bertanya-tanya mengenai maksud new normal atau normal yang baru ini.

Beberapa netizen Indonesia pun mengkritik sikap terburu-buru pemerintah dalam menetapkan kebijakan normal baru ini. 

Lewat hastag 'Indonesia Abnormal', netizen menilai kebijakan ini bukan 'new normal' melainkan 'new disaster'.

Lalu apa itu 'new normal'? Berikut video berisi penjelasan dari guru besar Institut Pertanian Bogor, Hermanto Siregar, mengenai situasi normal baru atau new normal pasca pandemi virus corona (COVID-19).

Hermanto menjelaskan bahwa istilah 'new normal' seharusnya ditetapkan ketika jumlah kasus positif baru virus corona secara harian tidak bertambah lagi.

Beberapa negara telah menerapkan kebijakan 'new normal' setelah berhasil menurunkan kurva penularan COVID-19. Negara-negara tersebut, di antaranya China, Itali, Selandia Baru, Hong Kong, Vietnam dan Singapura.

Negara-negara ini melakukan kebijakan 'new normal' untuk membuka kembali laju ekonomi negaranya setelah kemarin menetapkan lockdown.

Sementara di Indonesia, kasus positif masih terus bertambah setiap harinya. Bahkan kemarin kasus positif COVID-19 harian hampir mencapai 1000 orang.

"Kita saat ini kira-kira masih di sini (masih adanya penambahan kasus positif). Jika dikatakan kita sudah normal, belum pas," kata Hermanto sambil menunjukkan sisi kurva yang masih menanjak, dikutip Kamis (28/5).

Dia memperjelas dengan menunjuk kembali kurva yang dia gambar. Dia menjelaskan perihal kurva yang menurun lalu melandai baru bisa menerapkan kebijakan 'new normal'.

"Kalau kurva ini sudah menurun artinya pertumbuhannya itu makin lama makin kecil, sehingga dia melandai. Kalau di sini dia sudah melandai, tetapi dia tidak sampai ke pada sumbu horizontal (seperti titik awal). Inilah yang kita sebut dengan new normal," jelasnya Hermanto.

Penjelasan lebih lengkapnya kamu bisa tonton video di bawah ini: 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait