URstyle

Masyarakat Pidie Tetap Lestarikan Tradisi Perang Meriam Bambu di Tengah Pandemi

Anita F. Nasution, Rabu, 27 Mei 2020 19.40 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Masyarakat Pidie Tetap Lestarikan Tradisi Perang Meriam Bambu di Tengah Pandemi
Image: Ilustrasi meriam bambu. (Pixabay)

Jakarta - Ditengah pandemi COVID-19, Masyarakat di Kabupaten Pidie, Aceh tetap melestarikan tradisi menyambut lebaran dengan melaksanakan Festival Tet Bude Trieng dan Tet Karbet atau yang dikenal dengan perang meriam bambu. 

Tradisi yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu atau tepatnya sejak masa Kesultanan Aceh ini terasa sangat meriah di malam lebaran dengan suara dentuman dari meriam yang dirakit sendiri oleh masyarakat setempat. 

Para pemuda setempat akan menyulap cincin sumur, drum minyak, dan batang bambu, menjadi meriam yang siap untuk digunakan. 

Festival yang menggunakan meriam yang diperoleh dari donasi masyarakat ini akan terasa seperti perang saat festival dimulai. 

Kuatnya suara ledakan dari meriam mampu menggetarkan tanah hingga kaca rumah warga. 

Nah, untuk meriam bambu yang digunakan dalam festival ini, masyarakat Pidie membuat 2 jenis meriam yang berbeda yakni meriam trieng dan meriam karbit. 

Meriam trieng merupakan meriam yang dibuat dari bambu sepanjang 2-4 meter dengan bahan baku minyak bensin dan minyak tanah serta kayu sebagai pembakar. 

Sedangkan meriam karbit yang dibuat dari drum bekas dengan bahan baku karbit. 

Sejarahnya, perang meriam bambu ini merupakan tradisi masyarakat Pidie untuk mengusir babi atau yang disebut masyarakat setempat dengan let buy. 

Namun seiring berjalannya waktu, tradisi ini pun terus dilestarikan masyarakat Pidie menjadi tradisi menyambut lebaran Idul Fitri. 

Tidak hanya pada masa pandemi COVID-19 ini saja urbanreaders, masyarakat Pidie yang cukup menjunjung tinggi dalam melestarikan budayanya ini juga pernah menggelar festival Tet Karbet ini pada masa konflik Aceh.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait