URnews

Media Cina Xinhua Beri Klarifikasi soal Klaim Batik

Anisa Kurniasih, Selasa, 14 Juli 2020 15.06 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Media Cina Xinhua Beri Klarifikasi soal Klaim Batik
Image: Ilustrasi penciptaan batik tulis. (Ardha/Urbanasia)

Jakarta -  Media asal Cina, Cina Xinhua News, mengklaim Batik adalah kerajinan tradisional mereka. Hal itu seperti unggahan video di akun Twitter Xinhua yang menyebut batik adalah kerajinan tradisional negaranya.

Di awal video yang berdurasi 49 detik tersebut, guys, akun Twitter @XHNews mengatakan 'Batik adalah kerajinan tradisional Cina'.

Dalam video yang dibagikan di akun Twitter tersebut, Minggu (12/7/2020) , dijelaskan tentang bagaimana proses membatik yang dilakukan perajin Cina. Beragam motif dibuat, baik di kain maupun topi, dibuat oleh perajin dari China.

Beragam motif digambar seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan, serta ukiran-ukiran khas batik.

Cara menggambar batiknya juga menggunakan canting, meskipun bentuk alatnya sedikit berbeda.

"(Batik) ini biasanya dipakai kelompok etnis minoritas yang tinggal di Guizhou dan Yunan," lanjut teks di video Xinhua.

Kemudian ditunjukkan juga proses pembuatan batik celup yang menghasilkan motif bergambar burung.
Video tersebut diunggah Xinhua pada Sabtu (12/7/2020) pukul 12.22 WIB.

Hal itu akhirnya mengundang beragam reaksi dari para warganet termasuk asal Indonesia. Bahkan, video itu sudah dibanjiri 1,2 ribu komentar hingga hari ini.

Namun, pada Senin (13/7/2020), Xinhua meluruskan beritanya dengan menyebut akun resmi Twitter Kementerian Luar Negeri RI.

"Kerajinan cetak lilin China kuno sangat terampil dan memakan waktu. Kerajinan ini juga dikenal sebagai batik, sebuah kata asal Indonesia yang mengacu pada teknik pewarnaan berlapis lilin yang dipraktikkan di banyak bagian dunia. Terima kasih untuk @Kemlu_RI," cicit Xinhua, Senin (13/7/2020) merujuk pada cicitan klaim batik sebelumnya.

Tim informasi dan media (infomed) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI melalui salah satu stafnya di Twitter memberi informasi atas klaim media Cina tersebut.

"Kata Batik pasti berasal dari Jawa Indonesia. Tetapi seni/teknik ini ditemukan di berbagai negara dan pertama kali dikembangkan di Mesir pada abad ke-4. Memang kata batik milik Indonesia, tetapi seni/ teknik (milik) dunia," jawab salah satu tim media Kemenlu melalui akun Twitternya @Novanhoe.

Sebelumnya, banyak pihak yang menjawab klaim China terhadap kata 'batik'  itu. Batik adalah kerajinan tradisional yang umum di kalangan kelompok etnis di Cina.

Menggunakan lilin yang meleleh dan alat seperti spatula, orang (perajin) mewarnai kain, dan memanaskannya untuk menghabiskan lilin. Lihatlah bagaimana kerajinan kuno berkembang di zaman modern. #AmazingChina," begitu deskripsi akun @XHNews kemarin.

 
 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait