Mendag Pastikan Harga Mie Instan Tidak Akan Naik 3 Kali Lipat

Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan jika harga mie instan tidak akan mengalami kenaikan tiga kali lipat.

“Mie instan tidak akan naik tiga kali lipat karena gandum memang trennya naik, karena gagal panen di Australia yakni sekitar 67-ton gagal panen,” kata Mendag Zulkifli setelah meninjau harga kebutuhan pangan di Pasar Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (11/9/2022).

Zulkifli mengungkapkan jika kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Rusia beberapa waktu lalu berdampak baik terhadap ketersediaan dan pasokan gandum di Indonesia.

“Presiden pergi ke Rusia dan ternyata berhasil, gandum bebas sekarang. Jadi pasar gandum akan dibanjiri oleh Ukraina, kemudian Australia panennya berhasil, Canada Berhasil, dan Amerika juga berhasil. Jadi menurut saya, gandum pada bulan September akan turun harganya, trennya akan turun. Jadi kalau tiga kali tidak lah, kalau ada kemarin naik sedikit iya. Sehingga inflasi kita 4 persen, 5 persen jadi naiknya segitu, tapi cenderung september akan turun,” tuturnya.

Disisi lain, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Kadin Disdagin) Kulon Progo Sudarna mengatakan bahwa permintaan dan ketersediaan terigu yang berbahan baku gandum di Kulon Progo tidak ada gejolak, artinya masih dalam kondisi stabil, tidak ada penurunan atau kenaikan permintaan.

Hal tersebut dilihat pada tingkat perdagangan di pasar rakyat dan toko kelontong yang jika dilihat dari hasil pemantauan pada tanggal 4,8, dan 10 Agustus 2022 tidak ada perubahan yang signifikan.

Di Kulon Progo sendiri terdapat lima jenis terigu yaitu Segitiga Biru seharga Rp 12 ribu/kilogram, Cakra Kembar Rp 13 ribu/kilogram, Kunci Rp13 ribu/kilogram, Pita Merah Rp12,5 ribu/kilogram, dan terigu curah Rp 10 ribu/kilogram.

"Berdasarkan pantauan selama tiga kali berturut-turut tidak ada kenaikan dan harga tetap," katanya.