URguide

Mendulang Rupiah dari Beternak Merpati Hias

Shelly Lisdya, Senin, 23 Mei 2022 18.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mendulang Rupiah dari Beternak Merpati Hias
Image: Muhammad Kusolihudin menunjukkan merpati hias peliharaannya. (Humas Pemkot Malang)

Malang - Sejak 1992, seorang pria asal Kota Malang, Muhammad Kusolihudin memiliki ketertarikan untuk beternak burung merpati dengan memanfaatkan lorong sempit sebelah rumahnya.

Namun beberapa tahun sebelumnya, dia menggeluti beternak burung berkicau akan tetapi diklaim kurang membawa hoki.

Oleh sebab itu, sejak tahun 2010, pria yang akrab disapa Udin itu menambah koleksinya dengan memelihara beberapa burung merpati hias karena dianggap lebih menjanjikan. 

Dari sekian banyak jenis burung merpati hias, agar lebih fokus, Udin memutuskan memelihara empat jenis saja, yaitu Blunet dari Turki, Beligiser dari Hongaria, Capucin dari Belanda dan Nun dari Jerman. Saat ini, pria berusia 53 tahun ini memelihara 15 ekor merpati hias dengan perawatan intensif.

Dari kegigihannya, burung merpati hias Udin mulai mendapat pasar, baik di Malang Raya maupun daerah lain dan dari sejumlah kontes atau lomba, dia sering membawa pulang trofi serta uang pembinaan. Setiap ekor burung merpati hias dipatok mulai harga Rp 750 ribu hingga Rp 2 juta. 

Selain itu, perawatan dan perlakuan merpati hias ini berbeda dengan merpati pada umumnya. Namun jika merpati pernah atau beberapa kali memenangkan kontes, maka harganya bisa melejit dari belasan hingga puluhan juta rupiah. 

Saat ini setiap bulan Udin setidaknya dapat meraup uang jutaan rupiah dari penjualan merpati hiasnya maupun lomba-lomba yang diikuti. Ke depan dia berencana akan menambah koleksi sehingga pangsa pasarnya lebih luas lagi.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang, Sri Winarni mengatakan, melalui kepala bidang peternakan di instansinya akan memberi perhatian khusus. 

“Apa yang menjadi kendala dan kebutuhan Udin dan mungkin peternak merpati serupa lainnya, sebisa mungkin akan dipenuhi,” ungkapnya.

Lebih jauh perempuan berhijab itu mengatakan, dari upaya itu agar usaha yang digeluti tersebut tetap bertahan, berkelanjutan dan bahkan lebih berkembang lagi nantinya. 

“Jika terkait bantuan permodalan, maka peternak harus tergabung dalam sebuah kelompok atau komunitas, sehingga penyaluran bantuannya lebih tepat sasaran,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait