URnews

Mengamuk, Keluarga Pasien COVID-19 Tusuk Perawat RS Pakai Gunting

Itha Prabandhani, Sabtu, 24 Juli 2021 16.49 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengamuk, Keluarga Pasien COVID-19 Tusuk Perawat RS Pakai Gunting
Image: Keluarga Pasien COVID-19 di RS Ambarawa tusuk perawat dengan gunting (tangkapan layar @infoungaran/Twitter)

Semarang - Sebuah video yang memperlihatkan kericuhan yang terjadi di sebuah rumah sakit, viral di media sosial Twitter. Dalam video tersebut, tampak petugas rumah sakit dan perawat, tengah beradu fisik dengan keluarga pasien yang diduga meninggal akibat terpapar COVID-19.

Insiden tersebut terjadi di depan ruang Anyelir, RS dr Gunawan Mangunkusumo, Ambarawa, Kabupaten Semarang, RSUD Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (23/7/2021) sekitar pukul 14.30 WIB.

“Keluarga pasien menusuk nakes dengan gunting karena tidak mau pasien dikubur secara prokes,” tulis akun @InfoUngaran dalam unggahannya di Twitter.

Akun tersebut juga menceritakan kronologi peristiwa tersebut, di mana pasien datang ke rumah sakit dengan kondisi yang sudah buruk. Pasien sempat akan dirawat di ruang isolasi karena IGD penuh, namun pihak keluarga menolak dan sempat memukul nakes.

Keributan mulai terjadi saat pasien akhirnya dinyatakan meninggal dan akan dimakamkan dengan protokol kesehatan. Keluarga yang menolak hal itu mengamuk dan mengambil gunting yang ada di meja perawat.

Sejumlah perawat dan petugas rumah sakit mencoba melerai, hingga terjadi saling dorong yang mengakibatkan perawat luka-luka terkena gunting yang digenggam pelaku. Dilaporkan, korban mengalami luka sobek di bagian jari lantaran terkena gunting tersebut.

Sementara itu, Polsek Ambarawa, Kabupaten Semarang telah menangani insiden tersebut. Kapolsek Ambarawa AKP Komang Karisma mengatakan, kasus bermula dari meninggalnya pasien positif COVID-19, Nur Hidayah, di RS dr Gunawan Mangunkusuma.

Keluarga korban ingin mengetahui kondisi jenazah dan minta difotokan, namun sempat ditolak oleh pihak security. Kemudian, datang perawat memakai APD dan bersedia membantu mengambil foto kondisi jenazah. Perawat juga memberikan edukasi terkait protokol pemulasaran jenazah pasien COVID-19.

"Pihak dari adik pasien datang ke rumah sakit dan bermaksud untuk melihat jenazah. Sudah dijelaskan bahwa harus dengan protokol kesehatan,” jelas AKP Komang Karisma kepada wartawan, Sabtu (24/7/2021).

“Namun ada kejadian ketersinggungan awalnya secara penyampaian dari pihak keluarga kepada security dalam hal meminta foto dari almarhum. Pihak keluarga ini khawatir bahwa akan ada organ tubuh dari almarhum yang akan hilang pada saat pemulasaran jenazah. Itu sudah dijelaskan. Namun, pada kenyataannya di lapangan terjadi keributan,” lanjut Komang.

Saat ini, pelaku sudah diamankan pihak Kepolisian untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait insiden tersebut.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait