URsport

Mengenal Atlet Pengungsi pada Olimpiade Tokyo 2020

Rezki Maulana, Senin, 26 Juli 2021 20.52 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Atlet Pengungsi pada Olimpiade Tokyo 2020
Image: Atlet pengungsi di Olimpiade Tokyo 2020 (Instagram @refugeeolympicteam)

Tokyo - Jika Anda perhatikan, ada negara yang mengusung kode ROT di Olimpiade Tokyo 2020. Ya, itu adalah para atlet pengungsi yang bisa disebut Refugees Olympic Team.

Keberadaan atlet pengungsi sudah dimulai sejak Olimpiade Rio Janeiro 2016. Saat itu ada 19 atlet yang tampil dengan status tersebut.

Nah, jumlah atlet itu kian bertambah pada Olimpiade Tokyo 2020 menjadi 29 atlet, putra dan putri. Para atlet yang terpaksa meninggalkan kampung halamannya tersebut berkiprah dalam panji EOR' yang merupakan singkatan dari bahasa Prancis, Équipe olympique des réfugiés.

Ada pula yang mengartikannya sebagai ROT, Refugee Olympic Team, yang bisa diartikan sebagai Olimpiade para atlet pengungsi. Para pengungsi ini ikut memeriahkan acara pembukaan Olimpiade hari jumat lalu.

Para atlet EOR/ROT turun di 12 cabang olahraga pada Olimpiade Tokyo 2020, yakni atletik, angkat beban, bulutangkis, gulat, judo, kayak, karate, renang, road cycling, tinju, taekwondo, dan menembak.

Mereka merupakan pengungsi dari 11 negara berbeda, mulai dari Afganistan, Kamerun, Republik Demokratik Kongo (DR Kongo), Eritrea, Iran, Irak, Republik Kongo, Sudan Selatan, Sudan, Suriah, dan Venezuela.

Dear rekan-rekan atlet pengungsi, dengan talenta dan semangat, kalian memperlihatkan betapa para pengungsi sedemikian memperkaya masyarakat," kata Presiden International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach pada acara pembukaan.

"Kalian harus meninggalkan kampung halaman karena ada ancaman kekerasan, kelaparan, atau hanya karena kalian berbeda. Hari ini, kami menyambut kalian semua dengan tangan terbuka dan memberi kalian sebuah tempat yang aman," sambungnya.

Salah satu atlet ERO, Aram Mahmoud, turun di cabor bulutangkis dan menghadapi pemain Indonesia Jonatan Christie pada laga pembuka. Dia kalah 8-21 dan 14-21 dari Jonathan.

Daftar atlet pengungsi EOR/ROT di Olimpiade Tokyo 2020:

Anjelina Nadai Lohalith atletik, Sudan Selatan
Dorian Keletela, atletik, Republik Kongo
Jamal Abdelmaji Eisa Mohammed, atletik, Sudan
James Nyang Chiengjiek, atletik, Sudan Selatan
Paulo Amotun Lokoro, atletik, Kenya
Rose Nathike Likonyen, atletik, Sudan Selatan
Tachlowini Gabriyesos, atletik, Eritrea
Cyrille Tchatchet II, angkat beban, Kamerun
Aram Mahmoud, bulutangkis, Suriah
Aker Al Obaidi, gulat, Irak
Ahmad Alikaj, judo, Suriah
Javad Mahjoub, judo, Iran
Muna Dahouk, judo, Suriah
Nigara Shaheen, judo, Afghanistan
Popole Misenga, judo, DR Kongo
Sanda Aldass, judo, Suriah
Saeid Fazloula, kano / kayak, Iran
Wael Shueb, karate, Suriah
Hamoon Derafshipour, karate, Iran
Yusra Mardini, renang, Suriah
Alaa Maso, renang, Suriah
Ahmad Baddredin Wais, road cycling, Suriah
Masomah Ali Zada, road cycling, Afganistan
Eldric Sella Rodriguez, tinju, Venezuela
Wessam Salamana, tinju, Suriah
Abdullah Sediqi, taekwondo, Afhanistan
Dina Pouryounes Langeroudi, taekwondo, Iran
Kimia Alizadeh Zenozi, taekwondo, Iran
Luna Solomon, menembak, Eritrea

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait