URtainment

Mengenal Filosofi Tari Topeng Cirebon

Shelly Lisdya, Jumat, 27 Mei 2022 16.56 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Filosofi Tari Topeng Cirebon
Image: Atraksi Tari Topeng Panji. (Shutterstock/Misbachul Munir)

Jakarta - Salah satu kesenian asli Cirebon, Jawa Barat, adalah tari topeng. Sesuai namanya, tarian ini dimainkan dengan mengenakan topeng atau kedok sebagai aksesoris utama. 

Tari topeng tidak hanya menyuguhkan keindahan dalam gerak, namun juga sarat akan simbol-simbol penuh makna. Simbol-simbol ini direpresentasikan dalam bentuk topeng, jumlah topeng, hingga jumlah gamelan pengiringnya. Makna yang disampaikan dalam tari topeng meliputi nilai kepemimpinan, cinta, dan  kebijaksanaan yang disampaikan melalui media tari.

Mengutip dari Kemenparekraf, Jumat (27/5/2022), selain Cirebon, daerah lain yang juga mengembangkan tari topeng adalah Subang, Indramayu, Majalengka, Jatibarang, hingga Brebes. Hingga saat ini masih belum diketahui pasti pencipta dari tarian ini. Pasalnya ada banyak versi cerita yang kerap dianggap sebagai asal usul tarian topeng.

Salah satu versi cerita yang paling terkenal adalah tari topeng dibuat pertama kali pada akhir zaman Majapahit. Pasca runtuhnya kerajaan besar tersebut, tari topeng dipertahankan oleh Kesultanan Demak. Kemudian menyebar ke wilayah Cirebon yang saat itu berada di bawah kekuasaan Kesultanan Demak.

Dahulu tari topeng tidak menyebar seperti sekarang, melainkan masih menjadi tarian eksklusif di dalam Keraton saja. Hingga suatu ketika raja-raja Cirebon tak memiliki dana memelihara semua kesenian Keraton. Akibatnya para penari dan penabuh gamelan mencari sumber pendapatan di luar Keraton. Hingga akhirnya tarian ini menyebar menjadi kesenian rakyat hingga ke pelosok-pelosok Cirebon.

Setelah Islam masuk pada masa Sunan Gunung Jati, tepatnya pada 1470, Cirebon dijadikan sebagai pusat penyebaran agama Islam. Kemudian tari topeng pun digunakan sebagai media untuk mengenalkan agama Islam bersama dengan seni pertunjukan lain.

Makna Filosofis Tari Topeng

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait