URnews

Mengenal Flexing dalam Dunia Trading dan Tips Mengindarinya

Nivita Saldyni, Kamis, 10 Februari 2022 16.58 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Flexing dalam Dunia Trading dan Tips Mengindarinya
Image: Ilustrasi. (Pixabay/PIX1861).

Jakarta - Istilah flexing akhir-akhir ini tengah jadi sorotan di dunia trading. Apalagi belakangan sudah banyak orang yang mengaku sebagai korban dari penipuan investasi dengan iming-iming flexing.

Sederhananya, flexing adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang memamerkan harta kekayaannya kepada orang lain. Ekonom Rhenald Kasali dalam kanal YouTube-nya pernah mengatakan bahwa flexing merupakan salah satu alat marketing di dunia trading.

Ia mengatakan bahwa ada broker saham tak bertanggung jawab yang kerap melakukan flexing dalam strategi marketing demi menarik minat pelanggannya. Tak heran jika akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan oleh fenomena flexing dalam dunia trading yang dinilai sangat merugikan.

Namun kamu tak perlu khawatir, Urbanreaders. Praktisi sekaligus Komisaris Utama PT Didi Max Berjangka yang juga owner Didi Group, Yadi Supriadi mengatakan ada cara yang bisa kamu lakukan agar terhindar dari penipuan flaxing trading. Berikut tips terhindar dari penipuan flaxing trading ala Yadi Supriadi:

1. Gali Informasi yang Mendalam

Tips pertama adalah menggali lebih dalam informasi dan cari tahu segala hal yang berkaitan dengan trading. Hal ini agar kita tak tertipu bujuk rayu pihak-pihak yang melakukan flexing.

"Saya melihat fenomena flexing di dunia trading sebagai hal yang wajar sepanjang informasi yang disebarkan tidak membodohi atau menipu publik. Dan kita yang mengonsumsi harus jauh lebih bijak menanggapinya. Cari tahu mendalam segala informasi yang terkait," kata Yadi Supriadi dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (9/2/2022).

Kalau perlu, kata Yadi, cari tahu juga tahu tentang perusahaan mereka. Bahkan terkait perputaran uangnya juga. Jangan hanya mengandalkan informasi yang diberikan satu pihak saja.

"Jangan sampai kena tipuan dan jangan mau diiming-imingi keuntungan yang tidak masuk akal," sambungnya.

Sebab menurut Yadi, fenomena ini tak lepas dari perkembangan teknologi yang semakin canggih. Kemajuan teknologi itu sendiri, kata Yadi jadi salah satu pemicu utama munculnya flexing.

"Nah, teknologi ini digunakan untuk strategi promosi online. Banyak sekali fenomena flexing dijadikan bahan pembuktian dari hal atau sesuatu yang dipromosikan," kata pria yang akrab disapa Supri FX itu.

"Kondisi tersebut diperparah dengan kondisi pandemi COVID-19 di mana banyak sekali masyarakat yang mencari tahu tentang bisnis online, agar mudah menghasilkan keuntungan. Akan tetapi masyarakat tidak berpikir panjang dan mencari tahu tentang bisnis online yang mereka anggap mampu menghasilkan keuntungan besar itu. Akibatnya, banyak masyarakat yang akhirnya menjadi korban flexing," jelasnya panjang lebar.

2. Pahami Ilmu dan Teknik Trading

Menurut Yadi, trading yang baik dan benar adalah yang mengetahui risiko dan reward yang didapat dengan cara memahami ilmu dan teknik trading. Untuk itu, kamu tak cukup sekadar mencari informasi saja tapi juga harus belajar ilmu dan teknik trading itu sendiri.

Menurut pemilik perusahaan pialang berjangka pertama di Indonesia dengan sistem direct access itu, risiko dan reward dalam trading dapat kita pelajari dengan memahami ilmu dan teknik trading. Dengan memahaminya, kamu bisa terhindar dari korban flexing dalam dunia trading.

3. Kelola Sendiri, Jangan Titipkan Dana Trading

Jika memahami ilmu dan teknik trading, kelola sendiri dana trading kamu. Pria yang menjadi sponsorship Persib Bandung itu mengimbau masyarakat tidak menitipkan dana trading.

"Risiko dan reward dapat kita pelajari dengan memahami ilmu dan teknik trading. Tidak titip dana trading!" katanya.

Menitipkan dana trading sangat berisiko. Sebab kita tidak pernah tahu, apakah orang yang menerima titipan dana tersebut mumpuni atau tidak dalam bisnis trading.

"Urusan uang itu semua sensitif, rentan dibawa kabur. Jadi, lebih baik kelola dana sendiri dan pahami ilmunya karena trading forex ini bisnis jangka panjang yang keuntungannya bisa kita buat sendiri dan risiko kita bisa minimalisir sendiri," jelas Yadi.

4. Belajarlah Kendalikan Diri

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait