URnews

Mengenal Gejala Ruam Kulit Akibat COVID-19 yang Dialami Dewi Perssik

Nivita Saldyni, Jumat, 25 Desember 2020 13.17 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Gejala Ruam Kulit Akibat COVID-19 yang Dialami Dewi Perssik
Image: Dewi Persik menunjukkan potret dirinya saat mengalami gejala ruam akibat COVID-19. Sumber: Instagram @dewiperssikreal

Jakarta - Aktris sekaligus pedangdut Dewi Perssik baru saja membagikan pengalamannya berjuang melawan COVID-19 di Instagram, Kamis (24/12/2020) malam. Dalam postingan terbarunya itu, Dewi menunjukkan potret dirinya dengan kulit ruam kemerahan.

“Aku sakit kena COVID-19. Alhamdulillah, Allah masih kasih kesempatan aku untuk sehat aku sekarang sembuh, aku salah satu orang yang beruntung untuk sembuh. Aku sudah cek dua kali negatif alhamdulillah. Dan sekarang sudah sembuh dan recovery,” kata Dewi, dikutip Urbanasia pada Jumat (25/12/2020).

Dewi mengaku ruam kemerahan di kulitnya itu merupakan efek dari COVID-19 yang sempat menyerangnya beberapa waktu lalu. Namun kini kulitnya mulai tampak membaik meski masih meninggalkan bekas-bekas kemerahan.

“Jadi timbul kemerahan ini adalah salah satu yang timbul dari mereka yang terkena COVID-19 sekitar 20 persen,” jelasnya.

Mungkin Urbanreaders baru pertama kali melihat efek samping COVID-19 seperti ini? Tapi ternyata kasus serupa juga pernah dialami oleh Morgan McElroy (20) asal Ohio, Amerika Serikat nih. Pengalaman itu diceritakkannya lewat TikTok.

Dilansir dari Washington Post, penderita COVID-19 memang bisa saja mengalami ruam kemerahan dan bengkak di tubuh mereka. Meski tampak seperti reaksi alergi, namun hal ini tak bisa dikatakan sebagai alergi guys.

Purvi Parikh, seorang pakar alergi dan imunologis asal Amerika Serikat mengatakan mereka tidak alergi terhadap COVID-19. Reaksi ini terjadi pada sebagian pasien akibat virus yang sering didapati, dan biasanya virusnya jinak.

“Alergi sebenarnya bisa mengancam nyawa,” katanya.

Ruam dan bengkak yang dipicu oleh infeksi ini menurutnya paling sering terjadi pada anak-anak. Inilah mengapa, kata Parikh yang mungkin membuat orang dewasa yang mengalaminya jadi ketakutan dan panik. Ia meyakini, realsi tersebut tak berkaitan dengan jenis ruam lain yang disebabkan oleh virus corona, termasuk bercak seperti radang dingin yang tidak biasa yang telah diamati pada jari kaki dan terkadang jari tangan juga.

“Apa yang diceritakan McElroy di TikTok lebih mirip dengan apa yang kita lihat pada virus secara umum," kata Parikh.

Ia menduga, gejala seperti alergi ini merupakan hasil dari sistem kekebalan seseorang yang sedikit terlalu aktif saat ‘melawan’ infeksi. Sebab menurut teori, sistem kekebalan yang terlalu aktif dapat menyebabkan pelepasan histamin, mirip dengan apa yang terjadi ketika tubuh menghadapi alergen.

“Jenis virus itu meniru alergi. Ketika mereka sakit karena infeksi dan sistem kekebalan mereka bekerja terlalu keras untuk melawannya, mereka bisa mengaktifkan sel-sel itu sebagai produk sampingan,” jelasnya.

Selain virus, penyebab lain yang mungkin memicu gejala ruam kemerahan pada pasien COVID-19 ini, kata Parikh adalah konsumsi minuman beralkohol atau olahraga yang terlalu berlebihan. Kedua hal ini ternyata bisa meningkatkan aliran darah dan peradangan di tubuh meski hanya sementara.

“Mengonsumsi obat-obatan umum seperti Advil dan Motrin juga dapat menyebabkan ruam dan pembengkakan, terutama bila dikombinasikan dengan virus,” katanya.

Sedangkan, Panagis Galiatsatos, asisten profesor kedokteran di Johns Hopkins mengatakan reaksi itu merupakn respons dari sistem kekebalan tubuh pasien.

“Itu hanya berarti sistem kekebalannya tidak menyukai COVID-19, tidak berbeda dengan sistem kekebalan setiap manusia lainnya," pungkas dokter paru yang juga menangani pasien COVID-19 itu.

Sementara itu, anggota gugus tugas respons COVID-19 untuk American Academy of Allergy, Asma and Immunology David Stukus mengatakan, kasus ruam ini lebih cenderung ke produk sampingan dari sistem kekebalan yang melawan virus corona.

“Kami tahu bahwa COVID-19 benar-benar bisa menjadi penyakit sistematis bagi banyak orang. Ketika seseorang terjangkit COVID-19, apa saja dan semuanya berperan,” kata Stukus.

Menurutnya, ruam kemerahan dan pembengkakakan pada tubuh pasien COVID-19 dipicu oleh virus dan infeksi lainnya. Bahkan efeknya bisa parah hingga membuat bengkak.

“Ini bisa sangat dramatis, terutama ketika wajah seseorang membengkak, tidak ada yang mau melihat itu. Ini bisa sangat melemahkan karena bisa sangat gatal, tapi sangat berbeda dari reaksi alergi dan anafilaksis,” jelasnya.

Sementara Stukus menyarankan, agar siapapun yang mengalami gejala ini tak perlu panik dan selalu menggunakan sumber-sumber terpercaya untuk memahami situasi terkait infeksi ini. 

“Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan pribadi Anda, selalu hubungi dokter Anda terlebih dahulu," pesan Stukus.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait