URtainment

Mengenal Keragaman Kain Tradisional di Pameran Digdaya Wastra

Shelly Lisdya, Selasa, 1 November 2022 10.19 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Keragaman Kain Tradisional di Pameran Digdaya Wastra
Image: Pameran Digdaya Wastra. (ANTARA)

Jakarta - Museum Kepresidenan Republik Indonesia (RI) Balai Kirti Bogor menggelar Pameran Digdaya Wastra.

Pameran ini merupakan kegiatan dari serangkaian acara ulang tahun Balai Kirti dari 31 Oktober 2022 hingga 2 November 2022.

Selain itu, pameran ini digelar dalam rangka memberikan penguatan wawasan kepada masyarakat bahwa kain Indonesia berhubungan dengan para pemimpin Indonesia.

"Watra atau kain batik yang dipamerkan hari ini ada dari enam museum di Indonesia, kenapa kita ambil tema Digdaya itu kan kekuatan, kekuasaan, jadi karena ini kepresidenan, jadi kedigdayaan dan kepemimpinan gitu," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Dewi Murwaningrum, dikutip dari Antara, Selasa (1/11/2022). 

Dewi mengungkapkan Pameran Digdaya Watra yang dilaksanakan pada Senin (31/10/2022), dihadiri Wakil Presiden (Wapres) Ke-6 RI Try Sutrisno serta perwakilan keluarga tokoh-tokoh bangsa lain, sangat bermakna.

Pameran ini juga dilakukan peragaan busana, seminar dan peluncuran lima film menyangkut Balai Kirti dan kepresidenan.

Wapres Try Sutrisno bersama tokoh-tokoh lain diajak melihat-lihat kain yang cukup bersejarah, di antaranya kain panjang dan iket motif Rereng Dokter asal Garut, kain panjang motif Lereng Jaksa asal Tasikmalaya.

Ada juga Bendera Cirebon asal Cirebon, kain tenun Ikat 'Bunga' asal Cerme Kabupaten Gresik, kain panjang 'Grinsing Lar', kain panjang motif Grinsing Gajah Mada asal Kabupaten Mojokerto, kain panjang motif Ghodeg asal Yogyakarta, kain panjang motif Parang Megakusuma asal Surakarta, kain Ritual asal Martapura Kalimantan Selatan, Sarung Pintu Retno Latar Grinsing yang sering kenakan Ibu Ani Bambang Yudhoyono.

Dewi mengatakan, Watra atau kain Indonesia, sering menjadi bagian diplomasi Indonesia melalui kekayaan kebudayaan yang dimiliki.

Dengan demikian, Warta memberi kontribusi yang besar untuk perjalanan para pemimpin bangsa mulai dari Presiden Soekarno dan seterusnya.

"Kita ingin masyarakat Indonesia mencintai watra atau kain khas dari seluruh Nusantara sebagai warisan luhur kebudayaan bangsa yang membanggakan di dalam negeri dan mancanegara," katanya.

Dewi mengatakan, selain Pameran Digdaya Watra, akan diisi juga dengan pemutaran lima film yang diproduksi oleh Balai Kirti dalam rangka dukungan Indonesiana tv.

Kemudian ada lima buah judul film, yang pertama adalah 'Hari Ulang Tahun Balai Kirti', 'Kopi Presiden', 'Konservasi Lukisan' dan ada juga yang dibuat oleh Teater Koma karya Anton Priyatno film 'Kuliner Kesukaan Pak Harto' dan yang terakhir adalah 'Petualangan Balai Kirti'.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait