URstyle

Mengenal Uji Fungsi Hati, Jenis hingga Efek Samping 

Griska Laras, Jumat, 13 Mei 2022 16.03 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Uji Fungsi Hati, Jenis hingga Efek Samping 
Image: ilustrasi hati/Freepik by Pressfoto

Jakarta – Hepatitis akut tengah jadi perhatian global. Penyakit ini pertama kali muncul di Inggris sebelum menyebar ke beberapa negara. Sejauh ini, hepatitis akut menjangkit anak usia satu bulan hingga enam belas tahun. 

Adapun gejala hepatitis akut yang perlu diwaspadai di antaranya demam, kulit kuning, mual, muntah, sakit perut, hingga diare. Tapi yang paling perlu diwaspadai adalah demam disertai kulit kuning. 

Jika anak mengalami gejala tersebut, orang tua harus segera membawa anak ke rumah sakit untuk melakukan tes fungsi hati.

Mengenal Tes Fungsi Hati 

Tes fungsi hati dilakukan untuk memeriksa kondisi hati lewat kadar enzim dan protein dalam darah. Bukan cuma hepatitis, tes ini juga dilakukan untuk memantau perkembangan penyakit liver, menilai efektivitas dan efek samping pengobatan, serta memeriksa tingkat kerusakan hati. 

Jenis – Jenis Uji Fungsi Hati 

Uji fungsi hati ada macam-macam jenisnya. Dari berbagai jenis tes yang ada, berikut jenis tes fungsi hati yang paling umum.

1. Tes Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) 

Tes Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) atau Alanine Transaminase (ALT) dilakukan untuk mengetahui kadar enzim SGPT dalam darah. 

Enzim ini banyak ditemukan di dalam sel hati. Tapi jika sel hati rusak, enzim SGPT akan terlepas ke dalam darah sehingga kandungan enzim tersebut di dalam darah meningkat. Kondisi ini bisa disebabkan oleh hepatitis akibat virus maupun alkohol. 

2. Tes Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase (SGOT) 

Tes Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase (SGOT) atau Aspartat Aminotransferase (AST) berguna untuk mengukur kadar enzim SGOT dalam darah. Kadar enzim SGOT di dalam darah akan meningkat bila ada kerusakan liver. Di sebagian besar gangguan hati, enzim ALT dan AST mengalami peningkatan dalam kadar yang sama. 

1638158704-liver-2.jpgSumber: Ilustrasi Liver 1 (Freepik/Racool_studio)

3. Tes Albumin

Albumin adalah protein yang hanya diproduksi di hati. Fungsi untuk memberikan nutrisi bagi jaringan, mencegah kebocoran cairan dari pembuluh darah, serta membantu perpindahan hormon, vitamin dan senyawa lain di dalam darah. 

Kadar albumin yang rendah dalam darah menandakan hati tidak berfungsi dengan baik. Malnutrisi dan gagal ginjal bisa menyebabkan kadar albumin dalam darah menurun.

4. Tes Bilirubin

Bilirubin adalah produk dari sisa penghancuran sel darah merah yang dihasilkan oleh hati. Enzim ini akan dibuang lewat saluran pencernaan bersama feses. Jika hati rusak, pembuangannya akan terhambat sehingga menyebabkan kadar bilirubin dalam darah meningkat. Jika bilirubin dalam aliran darah meningkat bisa menyebabkan penyakit kuning (jaundice).

5. Tes Alkali Fosfatase

Enzim ini biasa ditemukan di empedu, kantung empedu, dan hati. Konsentrasi enzim ALP akan meningkat bila hati atau kantung empedu mengalami kerusakan. Kondisi ini disebabkan oleh penyakit sirosis dan kanker. 

6. Tes Gamma-Glutamyl Transferase

Gamma-glutamyl transferase (GGT) adalah enzim yang terdapat di berbagai organ tubuh, tapi konsentrasinya paling tinggi di hati. GGT akan meningkat bila hati atau saluran empedu rusak.

Efek Samping Uji Fungsi Hati 

Uji fungsi hati merupakan prosedur yang cukup aman. Jika ada efek samping, gejalanya terbilang ringan. Pasien hanya akan merasa sedikit nyeri saat proses pengambilan darah, pusing, hingga memar di bekas area suntikan. 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait