URtainment

Mengenal World United, Mural Raksasa di Bali Bawa Pesan Perdamaian

Shelly Lisdya, Senin, 23 Mei 2022 14.37 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal World United, Mural Raksasa di Bali Bawa Pesan Perdamaian
Image: Lanskap Seni Mural Kaligrafi "World United" di Canggu, Bali. (Foto: alex.villas/opening Credit @denbych)

Jakarta - Seorang seniman Rusia, Pokras Lampas membuat sebuah seni mural berukuran 980 meter di sebuah properti di daerah Canggu, Bali. 

Menariknya, properti tersebut dimiliki oleh seorang warga Ukraina, Alex Stefan. Di tengah suasana panas antara Rusia dan Ukraina, Prokas dan Alex justru bekerja sama untuk membawakan pesan perdamaian lewat seni mural berjudul “World United” atau “Dunia Bersatu”. 

FYI nih Guys, seni mural “World United” ini berbentuk kaligrafi dalam 5 bahasa, yaitu Indonesia, Rusia, Ukraina, Inggris, dan Tiongkok. 

1653291206-625f93f54e71a649418212.jpgSumber: Kaligrafi "World United" di Canggu, Bali. (Foto: alex.villas/opening Credit @denbych)

“Tujuan utamanya adalah menunjukkan gabungan berbagai budaya yang dipersatukan dengan seni kaligrafi yang harmonis. Karya seni adalah cara damai untuk mengekspresikan diri. Karena itu, ‘World United’  dimaksudkan untuk orang yang memiliki agama, kewarganegaraan, dan negara yang berbeda-beda dengan satu nilai yang sama,” ungkap Pokras dikutip Urbanasia, Senin (23/5/2022).

Kolaborasi Pokras dan Alex ini diapresiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf). 

Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif, Deputi Bidang Pemasaran, Yuana Rochma Astuti, menilai “World United” menjadi sangat spesial dan relevan dengan situasi ketegangan Rusia dan Ukraina yang sedang berkonflik. 

“Saya mengucapkan selamat untuk Pokras dan Alex atas kolaborasi ini. Semoga melalui seni dapat menyatukan semua perbedaan. Terlebih, lokasi Bali sesuai dengan cerminan destinasi wisata yang damai dan masyarakat yang hidup harmonis. Di samping itu, saya juga berharap semoga subsektor seni rupa bisa menjadi sumber perekonomian baru yang dapat membantu mempercepat pemulihan pariwisata, khususnya di Bali,” ujar Yuana. 

Pokras sendiri juga mengaku bahwa ia terinspirasi dan kagum dengan kecantikan alam, budaya, dan keramahan masyarakat Bali. Melalui karyanya, Pokras dapat mengekspresikan value diri dan pesan yang ia ingin sampaikan dapat menyentuh semua orang, dengan harapan juga akan sampai kepada pemimpin semua negara. 

“Karya ini bukanlah sebagai pernyataan politik. Ini adalah pernyataan kebudayan dan ini adalah pernyataan sosial. Kita bisa bersatu dan bersama-sama menciptakan masa depan yang harmonis,” ujar Pokras kepada Reuters.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait