URnews

Mengulas Sinetron ‘Ikatan Cinta’, Mahfud MD Diprotes Netizen

Dyta Nabilah, Jumat, 16 Juli 2021 09.37 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengulas Sinetron ‘Ikatan Cinta’, Mahfud MD Diprotes Netizen
Image: Mahfud MD. (Instagram@mohmahfudmd)

Jakarta - Mahfud MD tengah jadi perbincangan hangat netizen setelah mengulas sinetron ‘Ikatan Cinta’. Menurut Menteri Koordinator Polhukam tersebut, PPKM memberinya kesempatan untuk menonton sinetron yang dibintangi Amanda Manopo dan Arya Saloka tersebut.

“PPKM memberi kesempatan kepada saya nonton serial sinetron Ikatan Cinta. Asyik juga sih, meski agak muter-muter,” cuit Mahfud di akun Twitternya pada Kamis (15/7).

Ia merasa penulis skenario kurang memahami proses hukum. Salah satu jalan cerita tak sesuai dengan hukum pidana yang ada di Indonesia.

Baca Juga : Sinetron 'Ikatan Cinta' Raih Penghargaan dari Menko Airlangga

“Tapi, pemahaman hukum penulis cerita kurang pas. Sarah yg mengaku dan minta dihukum karena membunuh Roy langsung ditahan. Padahal pengakuan dalam hukum pidana itu bukan bukti yang kuat,” komentar Mahfud.

Dalam sinetron ‘Ikatan Cinta’, seorang ibu mengakui dirinya membunuh orang, padahal sebenarnya anaknya yang bersalah. Mahfud menyoroti bahwa hukum pidana tak sembarangan membui orang tanpa bukti kuat.

1626402839-5949A4FC-0A81-440E-B796-361D3CF19A56.jpegSumber: Mahfud MD Mengulas Sinetron ‘Ikatan Cinta’ (Twitter/mohmahfudmd)

“Pembunuh Roy adalah Elsa. Sarah, ibu Elsa, mengaku sebagai pembunuhnya dan minta dihukum demi melindungi Elsa. Lah, dalam hukum pidana tak sembarang orang mengaku lalu ditahan. Kalau begitu nanti banyak orang berbuat jahat lalu menyuruh (membayar) orang untuk mengaku sehingga pelaku yang sebenarnya bebas,” protes Mahfud.

Alih-alih setuju dengan Mahfud tentang komentarnya mengenai ‘Ikatan Cinta’, netizen justru geram. Mereka menganggapnya kurang bijak membuat tweet seperti itu saat PPKM Darurat ini.

Ada yang mengira bahwa selama PPKM ini para menteri bisa meningkatkan kualitas diri. Tetapi, ekspektasi berkata lain.

“Saya kira pada masa PPKM itu juga WFH dan sisanya diisi baca buku atau meningkatkan kualitas diri. Ternyata buat nonton Sinetron ya Prof. Hehehe... asyik juga teladan pemimpin di negeri ini. Banyak rakyat yang menderita suara jeritnya tak terdengar. Itu bukan sinetron,” kata netizen.

Netizen lainnya juga mencurahkan isi hati betapa sulitnya mempertahankan finansial karena pandemi. Berbanding terbalik dengan Mahfud yang dianggap asik menonton sinetron tanpa beban.

“Enak ya pak nonton ‘Ikatan Cinta’ tanpa beban. Di sini banyak orang-orang termasuk saya dan keluarga mikirin gimana untuk bisa bertahan hidup hari ini dan hari esok serta seterusnya karena PPKM ini. Dagang nggak boleh, taman ditutup yang notabenenya tempat jualan ayah saya,” ungkap netizen.

Sebagian besar netizen pun tak setuju dengan Mahfud yang ulas sinetron. Karena ia seorang Menteri Koordinator, seharusnya bisa lebih peka lagi terhadap situasi.

“Menurut saya Bapak kehilangan ‘sense of crisis’. Pandemi makin tak terkendali, karena awalnya banyak pejabat, termasuk Bapak yang denial. Sinetron gak ada faedahnya pak. Sedang rakyat hari ini berjuang untuk hidupnya. Bukan waktunya nonton sinetron,” kata netizen lainnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait