URnews

Mengulik Harapan dan Mimpi Milenial untuk Generasi Centennial

Healza Kurnia H, Senin, 30 November 2020 16.28 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengulik Harapan dan Mimpi Milenial untuk Generasi Centennial
Image: Para speakers dalam 'Centennial Ideas' yang digelar komunitas CentennialZ.id di Perpustakaan Nasional RI, Kamis lalu (26/11/2020). (CentennialZ for Urbanasia)

Jakarta - Bagi kebanyakan orang saat ini mendengar kata millennial pasti udah nggak asing, kan? Hampir semua orang dan generasi mengucapkan kata-kata tersebut karena memang millennial merupakan sebutan bagi generasi yang saat ini tengah produktif.

Tapi, apakah Urbanreaders mengerti dengan istilah 'Centennial' atau kebanyakan orang juga menyebut dengan Gen Z? Tak banyak yang tahu. Hanya segelintir memahami, sisanya menganggap Centennial merupakan istilah generasi yang hampir disamakan dengan millennial.

Ternyata Centennial atau Gen Z berbeda loh dengan milennial. Hal ini pun terungkap dalam sebuah forum diskusi 'Centennial Ideas' yang digelar komunitas CentennialZ.id di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (26/11/2020).

"Jadi, Generasi Z atau Centennials sendiri adalah generasi yang lahir diantara tahun 1995 hingga 2010, lebih spesifiknya adalah mereka yang lahir, tumbuh dan berkembang bersama dengan internet dan pertumbuhan digital yang pesat," ungkap Media Relation CentennialZ.id, Vinto Krisber.

Menurut Vinto, generasi ini juga disebut sebagai generasi digital native. Hal ini sangat berhubungan dengan konteks masalah yang dihadapi generasi Z selama pandemi di tengah besarnya ruang digital pula.

Sehingga, melihat fenomena tersebut, lahirlah CentennialZ yang merupakan komunitas pemuda non-struktural yang bergerak sebagai wadah kolaborasi dengan visi yang sama, yakni peningkatan Sumber Daya Manusia khususnya Gen Z sebagai Generasi Emas menuju Indonesia 2045.

"Kami bergerak pada bidang sosial, dengan terus membuat ruang-ruang untuk Generasi Z dapat menciptakan kreasi dan inovasi yang berdampak bagi masyarakat. Kami percaya, dengan pergerakan yang terintegrasi yang dibangun oleh anak muda Generasi Z, dapat melahirkan Generasi yang kuat di kemudian hari," jelas dia.

Sementara itu, dalam forum diskusi yang juga dihadiri Puteri Komarudin (Anggota DPR RI), Haris Azhar (Founder Lokataru), Asfinawati (Ketua YLBHI), hingga Rachmat Kaimuddin (CEO Bukalapak) tersebut juga tercetus harapan generasi millennial terhadap generasi baru, yakni Centennial. 

“Bicara soal kolaborasi, kebutuhan yang semakin terspesialisasi jika tidak dikolaborasikan akan menjadi sebuah permasalahan dan ini hanya akan terpecahkan dengan kolaborasi. Harapan besar akan adanya kolaborasi antar generasi milenial dan centennial sebagi digital native akan dapat mempermudah dalam menginisiasi kolaborasi lintas apapun dan dapat mempercepat kemajuan bangsa Indonesia," beber Atras Mafazi, Ketua Umum Islamic Youth Economic Forum.

Selain Atras, Staf Khusus Badan Koordinasi Penanaman Modal, Pradana Indraputra juga mengatakan bahwa ke depan teman-teman Centennial akan menerapkan sistem meritokrasi.

"Jadi mulai dari saat ini lakukanlah apapun yang bisa kalian lakukan untuk masyarakat. Orang akan melihat apa  yang kalian sudah lakukan kepada negara ini, bukan dari kalian anak siapa, kalian orang mana, tapi apa yang sudah kalian lakukan waktu muda untuk Indonesia," kata dia.

Tak ketinggalan, Aktivis Milenial dan Direktur Eksekutif Merial Institute dan Ketu Pemuda DMI, Arief Rosyid Hasan mengingatkan agar teman-teman CentennialZ.id mampu menggaungkan makna Centennial karena generasi ini selalu disamakan dengan millennial. 

"Tentu kita tidak bisa sendiri dan harus saling menguatkan. Pasalnya, hal ini jugalah yang akhirnya membentuk karakter dari generasi Z itu sendiri," ucap Arief.

Di akhir event, perwakilan Centennial, Manik Marganamahendra pun menutup kegiatan dengan menyampaikan piagam harapan generasi Z yang disarikan dari ratusan masukan generasi Z saat acara Centennial Ideas dilaksanakan.

“Setiap tahunnya kita selalu menaruh harap pada generasi baru sambil menunggu senja kala generasi sebelumnya. Meski akan berat, harapan itu harus tetap hidup, karenanya saya dan kami generasi Z hari ini mengingatkan kehadiran kami di Indonesia hingga dunia, karena sekarang #WaktunyaGenZ," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait