URstyle

Menkes Akan Wajibkan Vaksin Kanker Serviks di Seluruh Indonesia

Rasya Azzahra, Rabu, 20 April 2022 10.39 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Menkes Akan Wajibkan Vaksin Kanker Serviks di Seluruh Indonesia
Image: Menkes Budi Gunadi Sadikin. Sumber: YouTube Ministry of Finance Republic of Indonesia

Jakarta – Kanker serviks dan payudara merupakan salah satu jenis penyakit berbahaya serta menjadi penyebab kematian yang tinggi pada masyarakat, terutama bagi para wanita.

Maka dari itu, sebagai bentuk upaya pencegahan akan tingginya angka kematian akibat kanker tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan akan menambah vaksin kanker serviks sebagai salah satu vaksin wajib di Indonesia.

Selain itu, Vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PVC) dan Rotavirus juga menjadi tambahan vaksin yang akan diupayakan oleh Kemenkes RI.

"Kita akan naikkan vaksin wajibnya kita dari 11 antigen menjadi 14, kita tambah vaksin (human papillomavirus) HPV, PCV sama rotavirus, terutama karena kematian kanker itu paling banyak wanita Indonesia karena kanker serviks sama payudara, serviks ada vaksinnya," ujar Budi dalam webinar Pertemuan Diaspora Kesehatan Indonesia Kawasan Amerika & Eropa yang diunggah di YouTube Ditjen Nakes, dikutip Rabu (20/4/2022).

Dengan ditambahnya ketiga vaksin tersebut, maka jumlah imunisasi rutin wajib di Indonesia akan bertambah. Dari yang tadinya hanya 11 vaksin menjadi 14 vaksin.

Program wajib vaksin kanker serviks ini rencananya pada 2023 dan 2024 akan berlaku dan diwajibkan di seluruh Indonesia. Sementara per 2022, program ini telah berjalan di tiga provinsi dan lima kabupaten/kota. Dengan begitu, diharapkan upaya ini bisa membantu mencegah masyarakat, khususnya wanita terkena kanker tersebut.

Budi juga mengungkapkan, upaya preventif melalui vaksin tersebut lebih baik dibandingkan mengurus perawatan di rumah sakit karena harus dioperasi ataupun melakukan kemoterapi. Selain lebih murah, masyarakat terkhusus wanita juga akan lebih nyaman.

“Daripada kita ngurus di rumah sakit mahal dan menderita buat rakyatnya kita urusnya di preventif aja. Jauh lebih murah daripada dioperasi di rumah sakit atau di kemo di rumah sakit, terus juga jauh lebih nyaman juga buat si ibunya,” ungkap Budi. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait