URnews

Mentan: Stok Pangan di Indonesia Selama Natal dan Tahun Baru Aman

Shelly Lisdya, Kamis, 24 Desember 2020 08.54 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mentan: Stok Pangan di Indonesia Selama Natal dan Tahun Baru Aman
Image: Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. (pertanian.go.id)

Jakarta - Stok beras dan pangan di Indonesia untuk libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 dalam kondisi aman dan terkendali.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang memastikan ketersediaan bahan pokok pangan masih aman selama libur akhir tahun.

“Pangan dasar yang kita kendalikan itu ada 11 dan semuanya dalam kondisi aman. Jadi ada beras, ada jagung, ada gula pasir, ada daging, dan ada juga kebutuhan pokok lainnya. Insyaallah 11 komoditi ini aman sampai akhir tahun mendatang,” ujar Syahrul lewat keterangan resmi, Kamis (24/12/2020).

Lebih lanjut, ia mengatakan, kecukupan 11 bahan pokok ini merupakan hasil kerja keras dari semua pihak, termasuk koordinasi satu data satu pintu dengan Bulog dan Kementerian Perdagangan di bawah koordinasi langsung Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian.

“Masalah ketahanan pangan adalah masalah yang paling dalam, paling kompleks, namun juga strategis. Karena itu saya tidak boleh salah prediksi atau salah mengolah data. Alhamdulillah kami terus melakukan koordinasi antarlembaga yang sangat ketat, baik dengan Kemenko, Bulog, atau dengan kementerian lain. Kami punya mapping yang sama dengan menggunakan digital,” katanya.

Selama ini, pihaknya pun rutin memantau semua perkembangan pasar dan ketersediaan pangan. Terlebih terkait ketersediaan beras sebagai kebutuhan utama masyarakat Indonesia.

“Makanya ini harus ter-mapping dan kami tidak boleh berbeda data dengan bulog atau dengan kementerian lain,” beber Syahrul.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan, kolaborasi Bulog dan Kementan selama ini berjalan dengan baik. Bahkan, pihaknya terus memantau jalannya produksi yang ada untuk menyamakan data sebelum dilakukan penyerapan.

“Kewajiban Bulog adalah mempersiapkan pangan di seluruh pelosok tanah air. Jadi kami mengikuti perkembangan masalah pangan, termasuk masa panen di Kementan. Alhamdulillah kami memiliki ketersediaan pangan yang cukup, ditambah program di Kementan yang membuat produksi semakin berjalan. Artinya kami sampai saat ini tidak melakukan impor,” terangnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Musdhalifah Machmud memastikan bahwa saat ini Indonesia secara keseluruhan mampu melewati defisit pangan. Bahkan, Indonesia memiliki stok pangan yang cukup, meski tengah menghadapi pandemi COVID-19.

“Defisit pangan alhamdulillah bisa kami lewati. Bahkan dengan kondisi stok pangan kami cukup, meski pandemi COVID-19 masih berlangsung. Ke depan, kami akan terus memantau harga setiap hari untuk mengantisipasi kekurangan dan lonjakan harga. Jadi kalau harga mulai naik, maka kami minta Bulog melakukan operasi pasar. Karena itu bulog harus segera melakukan penyerapan,” tutupnya.

Berdasarkan perkiraan ketersediaan beras dan kebutuhan pangan pokok dan strategis nasional sampai dengan akhir Desember 2020 masih tersedia dengan baik. Ketersediaan beras misalnya, surplus 6,5 juta ton, jagung surplus 1,5 juta ton, daging sapi surplus 131 ribu ton, dan daging ayam 275 ribu ton.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait