URnews

Ivan Arie Beri Tips Atasi Food Loss di Bisnis Pertanian  

Griska Laras, Kamis, 19 November 2020 15.51 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ivan Arie Beri Tips Atasi Food Loss di Bisnis Pertanian  
Image: Wellshared

Jakarta - Food loss masih jadi kendala utama yang dialami e-commerce pertanian. Masalah ini biasanya terjadi karena tingkat produksi pangan tinggi yang tidak diimbangi dengan teknologi penyimpanan yang memadai.

Alhasil banyak makanan yang rusak dan terbuang karena sudah tak layak konsumsi.

Dalam acara Wellshared Fest 2020, Ivan Arie, CEO TaniHub Group, membagikan tips menjaga produk tetap fresh hingga sampai ke tangan pembeli.

Menurut  Ivan diperlukan model supply chain yang efisien untuk menekan tingkat food loss. Mengoptimalkan cold-chain setelah panen jadi kunci utama membuat produk lebih tanah lama.

"Problem utama e-commerce pertanian adalah food loss sangat tinggi, kenapa tinggi, ya karena umur penyimpanan makanan pendek. Kalau kita tidak punya  model supply chain yang efisien maka akan menyebabkan makanan cepat busuk," kata Ivan dalam acara webinar berjudul 'Bisnis Pertanian Tanpa Bercocok Tanam'.

"Cara mengatasinya dengan optimalkan cold chain. Di gudang kami ada tiga bagian cold room, chiller room dan freezer, ruangan-ruangan in lah yang membuat cold chain dari buah atau sayur nggak terputus dan tetap segar".

"Selain itu proses pengemasan barang kita lakukan dengan cepat, tidak semuanya manual tetapi sebagian sudah otomatis dengan bantuan teknologi. Kita juga menjamin distribusi dilakukan dengan cepat dan merata di beberapa titik sehingga food loos bisa ditekan".

Nah agar proses pengiriman bisa dilakukan dengan cepat dan efisien, semua hasil tani disortir lebih dulu sesuai grade yang sudah ditentukan. Dalam proses penyortiran produk akan dibedakan sesuai mutu, berat, dan ukurannya.

"Petani kita sudah menyortir produk dari mutunya di kebun. Tapi kami sortir lagi sesuai sesuai grade di gudang penyimpanan. Ini (proses sortir) dilakukan karena permintaan konsumen beda-beda".

"Misalnya beli 1 kg telur, orang yang punya warung mie instan bisanya pilih telur yang ukurannya kecil-kecil, karena isinya bisa lebih banyak dan mereka bisa untung lebih besar. Tapi kalau orang yang punya usaha katering lebih pilih yang ukurannya besar atau sedang agar lebih mudah dimasak," jelasnya.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait