URamadan

Meski Berbeda, Muhammadiyah Tetap Hadir di Sidang Isbat Awal Ramadan

William Ciputra, Sabtu, 2 April 2022 21.01 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Meski Berbeda, Muhammadiyah Tetap Hadir di Sidang Isbat Awal Ramadan
Image: Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat mengumumkan Hasil Sidang Isbat. (Istimewa)

Jakarta - Pengurus Pusat Muhammadiyah menetapkan awal Ramadan 1443 H jatuh pada hari ini, Sabtu (2/4/2022). Itu artinya Muhammadiyah menjalani Ramadan lebih awal ketimbang pemerintah yang menetapkan jatuh pada Minggu (3/4/2022) besok. 

Meski demikian, perwakilan dari PP Muhammadiyah tetap menghadiri Sidang Isbat Awal Ramadan 1443 yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) pada Jumat (1/4/2022) kemarin. 

Menurut Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar), Adib sidang isbat awal Ramadan 1443 H diikuti perwakilan ormas Islam, termasuk NU dan Muhammadiyah.

"Sejumlah perwakilan ormas Islam mengikuti sidang isbat awal Ramadan 1443 H, termasuk NU dan Muhammadiyah," tegas Adib dalam siaran pers yang diterima Urbanasia, Sabtu. 

Tak hanya hadir, Adib memastikan perwakilan Muhammadiyah juga aktif dalam sidang tersebut. Disebutkannya, perwakilan dari Lembaga Falakiyah NU, Majelis Tarjih Muhammadiyah, dan Persis memberikan tanggapan dan saran dalam sidang isbat yang dipimpin Menag. 

Lebih jauh Adib menjelaskan, sebagaimana biasa, sidang isbat mengundang perwakilan ormas Islam, duta besar negara sahabat, LAPAN, BRIN, BMKG, dan juga Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag. Hanya, karena pandemi, sidang digelar hybrid, ada yang mengikuti secara luring dan daring. 

"KH. Abd. Salam Nawawi, MA dari Lembaga Falakiyah NU dan Dr. KH. Sriyatin Siddiq, MA dari Majelis Tarjih Muhammadiyah mengikuti secara daring. Sedang KH. Syarif Ahmad Hakim dari Persis mengikuti secara luring di Auditorium HM Rasjidi Kemenag," jelasnya.

Sidang Isbat dipimpin oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdullah Jaidi yang juga hadir mengikuti sidang isbat mengatakan, setelah mendengarkan laporan terkait hasil hisab dan rukyatul hilal, Menag lalu meminta masukan dari perwakilan ormas.

"Sebelum menetapkan awal Ramadan, Menag selaku pimpinan sidang telah meminta pertimbangan dari berbagai ormas Islam," ujar KH Abdullah Jaidi saat telekonferens Hasil Sidang Isbat Awal Ramadan 1443 H kemarin. 

Tiga perwakilan ormas yang memberikan pertimbangan, yaitu: KH. Abd. Salam Nawawi, MA (Lajnah Falakiyah NU), Dr. KH. Sriyatin Siddiq, MA (Majelis Tarjih Muhammadiyah), dan KH. Syarif Ahmad Hakim (Persis). 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait