URguide

Modal Tekad, Pria Ini Lepas Profesi Bartender di Luar Negeri Demi Jual Kopi Keliling

Shelly Lisdya, Jumat, 25 Februari 2022 14.57 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Modal Tekad, Pria Ini Lepas Profesi Bartender di Luar Negeri Demi Jual Kopi Keliling
Image: Sariaman Malik penjual kopi keliling di Pulau Samosir. (YouTube CapCapung)

Jakarta - Kisah inspiratif kali ini datang dari pria asal Desa Lumban Suhi Suhi, Samosir, yang memutuskan membangun bisnis kecil kala ia sudah sukses di negeri orang.

Dia adalah Sariaman Malik, yang merupakan mantan karyawan sejumlah perusahaan besar di luar negeri. Ia kemudian memilih pulang kampung ke Indonesia, hingga keluarganya menyebut keputusannya sangat bodoh.

Pulang ke kampung halaman, Sariaman justru memilih menjadi penjual kopi keliling atau kopling dengan becak motor yang telah dimodifikasi.

"Saya Sariaman Malik, pemilik Kopling atau kopi keliling, yang saya buat di becak atau di betor (becak motor)," kata Sariaman, dikutip dari YouTube CapCapung, Jumat (25/2/2022).

Sebelumnya, Sariaman memulai kariernya sebagai bartender dan kerap mendapat juara satu dalam berbagai kompetisi bartender di Indonesia.

"Tahun 1999, saya memiliki banyak pengalaman kerja sebagai bartender. Kala itu saya sering mengikuti kompetisi di Indonesia dan sering jadi juara satu dan mendirikan himpunan bartender di Sumatera Utara," bebernya.

Dengan berbekal pengalaman dan keahliannya, Sariaman pun berkarier di kancah internasional, mulai dari kerja di perusahaan besar hingga hotel bintang lima. 

Namun, setelah kariernya terbilang cukup cemerlang, Sariaman memutuskan pulang ke Indonesia. Sayangnya, keputusannya pun malah ditentang keluarganya.

"Saat saya pulang ke kampung halaman, keluarga tidak setuju. Orang tua itu menganggap saya sudah sekolah tinggi, punya pengalaman di luar negeri, sudah bekerja secara profesional tapi malah milih pulang ke Indonesia lagi, mereka menganggap saya sangat bodoh. Saya ingin membuktikan, bisa berkarya untuk masyarakat," ungkap Sariaman.

Membuka bisnis kopling ini, Sariaman mengaku tidak mudah. Ia harus belajar terlebih dahulu, Sariaman mulanya belajar dari sejumlah guru. Pasalnya, dia memiliki background peracik minuman beralkohol.

"Saya itu kepingin buka kopi dari becak memang. Nah, dan menurut saya itu kopi ini budaya orang Batak yang ada di Samosir. Salah satu cara melayani tamu datang. Saya merasa kalau yang di Samosir ini armada atau angkutannya ini adalah becak. Jadi saya ingin masyarakat itu bisa menikmati kopi di becak," lanjutnya. 

Tak hanya itu, penggiat kopi seperti Sariaman, ternyata memberi dampak baik bagi para petani, loh, Urbanreaders.

"Dengan usaha ini, ada dampak ke petani kopi. Biasanya petani hanya menjual ke tengkulak, kalau di sini namanya toke. Saya langsung membeli ke petani dengan harga tanpa potongan. Jadi mereka bisa menikmati harga. Kemudian saya roasting sendiri dan racik di dalam becak," terangnya.

"Tantangan menggeluti kopi becak ini, saya harus mengedukasi masyarakat. Kopi arabica dan segala yang ada di Samosir ini memiliki cita rasa sangat baik. Menariknya dari usaha, kita memiliki kebebasan waktu, kebebasan finansial dan kita bisa lebih banyak berekspresi atau berkarya tanpa ada tekanan dari atasan atau bos. Jadi kita bebas untuk menghasilkan produk dari usaha kita sendiri. Saya juga pernah mengalami jatuh bangun," tandasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait