URguide

Kisah Inspiratif Mantan Anak Jalanan yang Kini Jadi Bos Laundry

Fauzah Thabibah, Rabu, 16 Februari 2022 20.45 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kisah Inspiratif Mantan Anak Jalanan yang Kini Jadi Bos Laundry
Image: Nanang Suhendra (PecahTelur/Youtube)

Jakarta - Berawal dari anak jalanan, kini Nanang Suhendra berhasil memiliki usaha ‘Junior Laundry’.

Sedari kecil, Nanang dibiayai kakek dan nenek untuk bersekolah. Namun, dikarenakan kondisi keuangan yang tidak cukup, Nanang terpaksa berhenti sekolah saat SMA. Dan sejak itulah dirinya memutuskan menjadi anak jalanan dengan mengamen dan berjudi.

Usaha Nanang untuk kembali duduk dibangku sekolah tidak padam, ia mengambil kerja serabutan untuk melanjutkan sekolah hingga akhirnya lulus dengan ijazah SMA.

Awal memulai bisnis laundry, Nanang mematok harga Rp 2.500 untuk setiap cuci-kering-gosok. Omzetnya memang banyak, tetapi tidak ada profit yang ia dapatkan. Hingga harus tetap mengutang untuk membayar kontrakan ataupun mesin cuci.

Bukan dengan mudah, Nanang membangun bisnis tersebut. Sempat tertarik menjadi TKI, mencoba menggunakan pesugihan, hingga ingin mengakhiri nyawa. Namun, pada akhirnya pria kelahiran 1 Mei 1989 itu memilih untuk bangkit.

“Akhirnya Allah menunjukkan jalan untuk saya. Saya harus belajar. Kegagalan saya itu, karena saya itu kurang belajar. Dan yang paling teringat sampai sekarang, ternyata saya jatuh gara-gara ada beberapa sebab. Salah satunya itu tentang balas dendam dengan kehidupan (lalu) saya. Dulu saya ingin jadi orang kaya, jadi tujuan utama itu (berbisnis) jadi orang kaya,” ucap Nanang.

“Buka usaha laundry 24 tahun. Setelah belajar hitung HPP (Harga Pokok Penjualan) dengan teman yang pintar hitung-hitungan, ternyata HPP saya Rp 3.300 tapi malah saya jual Rp 2.500. Ini yang membuat saya jatuh,” lanjutnya.

Sejak saat itu, Nanang merubah mindset bisnisnya, ia memperdalam ilmu laundry yang ia miliki dengan ikut seminar laundry di Jakarta serta belajar untuk menabung.

“Saya mencoba menabung Rp 25 ribu sehari, walaupun masih pandemi kaya gini, bismillah Allah masih melancarkan bisnis saya. Sehari saya bisa menabung Rp 800 ribu dan jangan lupa saya juga perbanyak tabungan di akhirat,” jelas Nanang.

Kini usahanya sudah stabil. ‘Junior Laundry’ telah membuka jasa laundry kiloan, satuan, cuci jas, stroller, karpet, springbed, sofa, interior mobil, hingga toko peralatan laundry.

Nanang menjelaskan, ia memberi nama usahanya dengan ‘Junior Laundry’ untuk menggambarkan sosok anak muda yang ingin berusaha, dipercaya, dan diberi kesempatan oleh masyarakat.

“Teman-teman yang masih muda, kalo punya bakat, lakukan. Jangan berpikiran kita itu terkendala modal, terkendala pengalaman. Yang penting kita coba,” pesannya.

Jika usaha ‘Junior Laundry’ yang ia kelola sudah bertambah besar, pria yang berasal dari Sukoharjo itu ingin membuat yayasan yatim piatu. Niat tersebut muncul dari pengalaman masa kecilnya yang hanya hidup bersama kakek dan nenek.

“Cita-cita saya nggak muluk-muluk. Cita-cita saya nggak pengen beli rumah. Cita-cita saya nggak pengen beli mobil mewah. Saya ingin punya banyak anak yatim," katanya.

“Tujuan utama kita apa tadi, bermanfaat bagi keluarga dan orang lain. Saya hidup di dunia itu harus bermanfaat. Setidaknya untuk keluarga saya dan orang lain yg membutuhkan,” tutup Nanang.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait