URsport

MotoGP Mandalika Sukses, Pakar UB: Pemerintah Masih Punya PR

Shelly Lisdya, Senin, 28 Maret 2022 15.52 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
MotoGP Mandalika Sukses, Pakar UB: Pemerintah Masih Punya PR
Image: Pertamina Mandalika International Street Circuit di KEK Mandalika, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB (kemenparekraf.go.id)

Malang - MotoGP Mandalika telah sukses diselenggarakan pada 18-20 Maret 2022. Lalu bagaimana nasib Sirkuit Internasional Mandalika terutama untuk aspek branding-nya? 

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya, Maulina Pia Wulandari mengungkapkan, saat ini mata dunia sudah tahu keberadaan Mandalika. Maka penting untuk dijaga terkait branding-nya.

Maulina Pia menjelaskan, setelah, diselenggarakannya MotoGP Mandalika maka selanjutnya pemerintah harus melakukan evaluasi terkait efek yang ditimbulkan dengan gelaran tersebut

“Terutama pada kunjungan wisata di Lombok. Kemudian evaluasi juga efeknya kepada potensi pekerjaan baru yang bisa muncul di sana termasuk peluang bisnis pariwisata dan bagaimana dampak terhadap sosial masyarakat di Lombok,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (28/3/2022).

Dari apa yang telah terjadi di MotoGP Mandalika, Maulina Pia menilai penting untuk diselenggarakan ajang baik nasional maupun internasional. Tujuannya agar nama Mandalika tetap berkibar.

“Skala nasional silakan tapi harus punya efek ‘wah’. Menyelenggarakan event internasional bisa menjaga reputasi sirkuit Mandalika,” katanya.

“Mandalika ini harus dijaga kesinambungannya. Jangan seperti Sentul dulu karena masalah politik kemudian tidak dipakai. Jadi akan lebih baik setelah ini Mandalika menyelenggarakan kejuaraan internasional bahkan jika bisa juga Formula 1,” lanjut Maulina Pia.

Menurut Maulina Pia, branding tidak hanya sekadar saat event saja. Namun juga bagaimana pemerintah melalui organisasi yang ditunjuk bisa menjaga sirkuit dan harus mempunyai tim dengan manajemen branding kuat dengan level internasional.

Selain itu, reputasi Mandalika juga bisa dibangung dengan transparansi dan akuntabilitas pemerintah dan pengelola terkait pengelolaan sirkuit tersebut.

“Kalau dari perspektif komunikasi, community relations harus berkesinambungan. Pemerintah bisa menyampaikan akuntabilitas keuntungan yang didapat dari ajang MotoGP. Bisa disampaikan untuk siapa dan berapa keuntungan yang diberikan ke Pemda,” sambung Maulina Pia.

Selain itu, pakar Branding ini juga mengingatkan pemerintah harus tetap memperhatikan dampak lingkungan dan dampak sosial budaya dari akan semakin dikenalnya Mandalika.

“Pembukaan sirkuit Mandalika itu tentu tetap ada efek negatif yang harus diantisipasi misal kemungkinan muncul prostitusi, drugs atau obat-obatan, minuman keras sebab hal ini mayoritas gaya hidup orang western,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Maulina Pia juga berharap warga asli Lombok bisa menjadi tuan rumah terhadap keberadaan Mandalika yang saat ini sudah dikenal dunia.

“Sampai saat ini saya masih melihat warga Lombok masih menjadi pelayan. Memang harus ada studi lebih lanjut apakah pengusaha local dapat efek positif dari adanya Mandalika. Jangan sampai pemodalnya tetap orang luar daerah, warga Lombok hanya jadi pekerjanya,” pungkas Maulina Pia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait