URnews

Muhadjir Batalkan Rencana Cabut Izin Ponpes Shiddiqyyah Jombang

Nivita Saldyni, Senin, 11 Juli 2022 21.13 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Muhadjir Batalkan Rencana Cabut Izin Ponpes Shiddiqyyah Jombang
Image: Menko PMK, Muhadjir Effendy (Twitter @kemenkopmk)

Jakarta - Keputusan untuk mencabut izin operasional Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang, Jawa Timur dibatalkan. Ponpes ini ramai diperbincangkan setelah salah satu pimpinannya Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bech jadi tersangka kasus pencabulan terhadap santri. 

Adapun pembatalan pencabutan izin dilakukan oleh Menteri Agama Ad Interim Muhadjir Effendy. Dengan pembatalan ini, maka ponpes tersebut bisa beroperasi seperti biasa.

"Saya sudah meminta Pak Aqil Irham, PLH Sekjen Kemenag untuk membatalkan rencana pencabutan izin operasionalnya," kata Muhadjir kepada wartawan, Senin (11/7/2022).

Muhadjir menjelaskan keputusan ini diambil agar orangtua santri dan santriwati di sana mendapat kepastian terkait pembelajaran putra-putrinya. Dengan demikian, para santri dan santriwati juga diharapkan bisa melanjutkan pembelajaran yang tengah berlangsung dengan tenang.

Sebelumnya, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono pada Kamis (7/7/2022) menyatakan Kemenag telah membekukan nomor statistik dan tanda daftar operasional ponpes tersebut. 

Tindakan tegas itu diambil karena pihak pesantren dinilai telah menghalang-halangi proses hukum MSAT yang terlibat kasus pencabulan.

"Sebagai regulator, Kemenag memiliki kuasa administratif untuk membatasi ruang gerak lembaga yang di dalamnya diduga melakukan pelanggaran hukum berat,”  ujar Waryono.

Saat itu Waryono juga memastikan pihaknya bakal berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag Jawa Timur, Kankemenag Jombang, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk memastikan para santri tetap dapat melanjutkan proses belajar dan memdapat akses pendidikan yang layak.

“Jangan khawatir, Kemenag akan bersinergi dengan pesantren dan madrasah di lingkup Kemenag untuk kelanjutan pendidikan para santri," pungkasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait