URnews

Mulai Uji Coba, Malioboro Batasi Akses Pengunjung dan Perketat Protokol Kesehatan

Nivita Saldyni, Jumat, 12 Juni 2020 09.25 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mulai Uji Coba, Malioboro Batasi Akses Pengunjung dan Perketat Protokol Kesehatan
Image: Malioboro mulai uji coba sejumlah protokol baru sebelum memasuki era normal baru. (UPT Malioboro)

Yogyakarta - Ramainya kawasan Malioboro di masa pandemi membuat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro mulai melakukan pembatasan akses di kawasan tersebut. Kini, sejumlah protokol baru pun mulai diuji coba.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, Ekwanto, di Yogyakarta, Kamis (11/6/2020) lalu menyebut, pembatasan akses masuk Malioboro akan dibatasi ketika terjadi penumpukan pengunjung di kawasan tersebut. 

"Biasanya, berapapun pengunjung yang masuk ke Malioboro akan diterima. Tetapi, di masa seperti ini (pandemi COVID-19) dimungkinkan dilakukan pengaturan jumlah maksimal pengunjung supaya protokol jaga jarak tetap bisa diterapkan," kata Ekwanto di Yogyakarta, Kamis lalu.

Untuk itu, Ekwanto mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan dua "pintu masuk", yaitu di pedestrian sisi timur yang ada di ujung Jalan Malioboro dan di pedestrian sisi barat yang ada di Ngejaman.

Di kedua pintu masuk ini, telah dipasang pagar pembatas yang dijaga oleh petugas keamanan Malioboro, Jogoboro yang siap membantu pengunjung agar lebih disiplin terhadap protokol kesehatan di sana.

Nah di pintu masuk ini juga, pengunjung akan dicek suhu tubuhnya. Kalau ada pengunjung dengan suhu tubuh di atas 37,5 derajat celcius maka tidak diizinkan masuk. Pengunjung juga wajib menggunakan masker. Untuk yang tidak menggunakan masker, jangan harap bisa masuk ke kawasan Malioboro, ya.

"Di sepanjang Jalan Malioboro juga ditempatkan petugas yang akan melakukan pengecekan kepada pengunjung. Kami bekerja sama dengan tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Danurejan, Gondomanan, dan Gedongtengen," jelasnya.

Selain menjadi area wajib menggunakan masker, di Malioboro juga telah disiapkan tempat cuci tangan agar pedagang maupun pengunjung selalu menjaga kebersihan.

"Kami juga sudah menempatkan 40 titik tempat cuci tangan di sepanjang Malioboro yang sudah dilengkapi air mengalir, sabun, dan tisu," imbuhnya.

Ekwanto menegaskan, langkah ini diambil untuk menciptakan Malioboro sebagai kawasan wisata yang aman, nyaman, dan tidak berpotensi menjadi klaster baru penularan COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Meski demikian sebagai langkah antisipasi, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan pihaknya juga mulai menerapkan penggunaan barcode bagi pengunjung yang masuk ke kawasan Malioboro.

Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses tracing jika kemudian hari ditemukan penularan virus di Malioboro.

"Dengan memindai barcode, maka kami bisa memantau pengunjung dan memudahkan pelacakan jika akan melakukan tracing kasus," katanya, dikutip dari Antara.

Nah, selain Malioboro, uji coba protokol baru ini juga dilakukan di Pasar Beringharjo, Taman Pintar, dan Alun-Alun Utara Yogyakarta yang juga menjadi lokasi paling diincar wisatawan dari berbagai daerah.

"Uji coba akan dilakukan bertahap untuk seluruh kawasan di Kota Yogyakarta," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait