URguide

Muncul Rumor soal Zodiak Baru Ophiuchus, Begini Tanggapan NASA

Itha Prabandhani, Rabu, 22 Juli 2020 19.00 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Muncul Rumor soal Zodiak Baru Ophiuchus, Begini Tanggapan NASA
Image: Ilustrasi Ophiuchus. (Pixabay)

Jakarta - Pembahasan seputar rasi bintang ke-13 yang disebut-sebut sebagai zodiak baru, terus bergulir. Meski telah beberapa kali memberi pernyataan tentang ini, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kembali menegaskan bahwa tidak ada perubahan zodiak dan penambahan Ophiuchus sebagai zodiak baru.

Melalui cuitannya di Twitter, NASA menjelaskan bahwa para pecinta ramalan zodiak nggak perlu panik dengan adanya Ophiuchus yang bisa mengubah zodiak mereka.

“Kami melihat komentar-komentar Anda tentang sebuah kisah zodiak yang muncul terus menerus setiap beberapa tahun,” tulisnya. “Tidak, kami tidak mengubah zodiak. Ketika bangsa Babilonia menemukan rasi bintang 3000 tahun yang lalu, mereka memutuskan untuk tidak menggunakan bintang ke-13,” lanjutnya.

Pihak NASA pun melengkapi unggahannya dengan tautan penjelasan mengenai perbedaan Astronomi dan Astrologi. Astronomi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang ada di luar angkasa. Para ahli astronomi menganggap bahwa bintang-bintang yang berjarak ratusan hingga ribuan tahun cahaya, tidak memiliki pengaruh apa-apa terhadap kehidupan manusia di bumi.

Namun lain halnya dengan Astrologi. Ahli astrologi percaya bahwa posisi bintang dan planet dapat memengaruhi kehidupan manusia, termasuk menentukan watak, kepribadian, hingga digunakan sebagai sarana untuk memprediksikan masa depan. Menurut NASA, hal ini tidak digolongkan sebagai ilmu pengetahuan.

Lebih lanjut NASA menjelaskan, sebenarnya zodiak adalah rasi bintang yang sejajar dengan bumi dan matahari, sebagai planet-planet yang mengitarinya.

Faktanya, bumi berotasi dan berevolusi melewati ketigabelas rasi bintang tersebut. Namun, oleh bangsa Babilonia – bukan oleh NASA – diputuskan bahwa yang dipakai hanyalah 12 bintang, dan meninggalkan rasi bintang Ophiuchus. Sehingga, zodiak yang digunakan hingga kini adalah 12 buah, yang disesuaikan dengan jumlah bulan dalam kalender Babilonia.

1595417884-ophiuchus2.jpgIlustrasi 12 Zodiak. (Freepik)

Pembahasan mengenai kemungkinan perubahan zodiak ini muncul awalnya pada tahun 2011, saat seorang astronom dari Minnesota Planetarium Society, menemukan bahwa posisi bintang-bintang telah berubah akibat gaya gravitasi bulan terhadap bumi.

Jadi, posisi matahari terhadap rasi bintang juga ikut berubah. NASA menjelaskan, informasi mengenai perubahan posisi bintang-bintang tersebut semata-mata adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan bukan untuk tujuan mengubah zodiak.

Meski begitu, pada tahun 2016 lalu, isu ini kembali mencuat dan NASA lagi-lagi perlu mengonfirmasi hal ini kepada publik. Pun juga ketika perbincangan mengenai Ophiuchus kembali menghangat akhir-akhir ini, NASA pun dengan sabar memberi klarifikasi atas kesalahpahaman ini.

“Tidak ada seorang pun yang telah membuktikan bahwa astrologi bisa digunakan untuk meramalkan masa depan atau mendeskripsikan seseorang hanya berdasarkan tanggal lahirnya. Tapi, seperti membaca cerita fantasi, banyak orang menikmati ramalan bintang di media massa setiap hari,” pungkasnya.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait