URoto

Namanya 'Unik', Menengok Sejarah Toyota Corona di Indonesia

Anisa Kurniasih, Jumat, 9 Oktober 2020 13.26 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Namanya 'Unik', Menengok Sejarah Toyota Corona di Indonesia
Image: Toyota Corona (Toyota Astra Indonesia)

Jakarta - Nama corona makin tak asing di telinga orang seluruh dunia sejak hadirnya pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) yang sampai kini belum juga berakhir.

Namun guys, jauh sebelum nama corona terkenal sebagai virus seperti saat ini, Toyota sudah menyematkan nama corona kepada sebuah produk berbasis sedan sejak tahun 1957 silam loh.

Bagi Toyota, kata Corona yang berasal dari bahasa latin memiliki arti mahkota. Nomenklatur produk yang berasosiasi pada mahkota telah Toyota aplikasikan kepada beberapa model sedan seperti Corolla, Camry, dan Crown.

Melansir situs resmi Toyota, generasi pertama Toyota Corona hadir pada bulan Juli 1957 dengan nama Toyopet Corona. Nah, nama Toyopet sendiri dipakai oleh generasi awal mobil Toyota sebelum akhirnya menggunakan nama Toyota di awal tahun 1960-an.

Toyota Corona generasi pertama ini menjadi produk Toyota pertama yang telah mengadopsi bodi monokok (monocoque body), dimana sasis dan sistem penggerak memanfaatkan milik Crown dan pintu memakai punya Toyopet Master.

Corona dilengkapi mesin 1.000 cc Type S yang sudah mengandalkan pendingin air dan menghasilkan tenaga 33 PS di 4.500 rpm.

Perjalanan Toyota Corona di Indonesia sendiri dimulai satu tahun setelah generasi keempat hadir di dunia yaitu pada Februari 1970. Corona didaulat sebagai sedan Toyota pertama yang dirakit di Indonesia pada Mei 1971. Corona versi Indonesia diisi oleh model sedan 4 pintu.

Satu kisah menarik mengenai Corona generasi pertama di Indonesia dan keempat di dunia ini adalah, pecintanya sempat menyebutnya sebagai Corona Rhoma Irama lantaran sang legenda dangdut Tanah Air ini sempat menggunakannya dalam salah satu film yang diperankan olehnya.

Penyegaran Corona dilakukan di tahun 1977 dengan penggunaan gril lebih besar dan mewah dari sebelumnya. Desain lampu belakang turut diperbesar dan kisi ventilasi AC di dalam kabin mengalami ubahan.

Baca Juga: Tangguh di Segala Permukaan Jalan, Toyota Rilis Lexus IS

1602224412-fit-toyota-corona.jpegSumber: Toyota Corona (Toyota Astra Indonesia)

Tidak hanya itu, Corona juga memperoleh mesin baru berkode 18R berkapasitas 2.000 cc bertenaga 145 PS pada 6.400 rpm dan tetap mengandalkan transmisi manual 4-speed.

Selanjutnya, generasi keenam versi global hadir pertama kali di Jepang tahun 1978 dan menjadi generasi ketiga di Indonesia tahun 1979.

Corona tampil dengan dimensi bodi lebih besar dan mewah bermodalkan taburan krom di berbagai sudut seperti di bumper, gril, hingga lis kaca. Tubuh yang besar juga membuat ruang kabin semakin lega.

Terdapat perubahan besar di sektor suspensi dengan dilepaskan per daun dan diganti oleh per keong rigid axle 4-link di belakang dan MacPherson strut di depan. Kualitas pengendalian dan kenyamanan Corona meningkat drastis di generasi ini.

Di tahun 1981 menjadi masa transisi bagi Corona di Indonesia. Meski Corona generasi keenam masih diproduksi di pasar internasional hingga tahun 1983, pasar Indonesia justru memasukkan Corona Mark II sehingga Corona generasi ketujuh (1982) tidak pernah memasuki pasar Indonesia.

Setelah mapan dengan sistem gerak roda belakang sejak tahun 1957, Corona akhirnya mengikuti jejak sang adik Corolla untuk beralih ke penggerak roda depan yang diklaim lebih ekonomis pada generasi kedelapan secara global di tahun 1983 dan masuk Indonesia tahun 1984 sebagai generasi keempat.

Generasi anyar ini meninggalkan mesin R-series yang telah berkiprah sejak pertama masuk Indonesia dan digantikan unit berkode 4A 1.600 cc 4 silinder SOHC yang memang diperuntukkan untuk front wheel drive (FWD). Model ini diberi nama Toyota Corona GL.

Pada tahun 1986, Corona GL digantikan oleh model lebih baru yakni Toyota Corona EX Saloon disertai beberapa upgrade fitur.

Walaupun nama resminya masih Toyota Corona EX Saloon, tapi pecinta di Indonesia memanggilnya sebagai Corona Twin Cam lantaran mesin yang dipakai menggunakan teknologi Dual Over Head Camshaft (DOHC) 16 valve yang akrab disebut twin cam alias katup ganda disertai pasokan bahan bakar injeksi (EFI).

Generasi keenam pun menjadi 'edisi perpisahan' Toyota Corona di Indonesia, guys. Menyandang nama Absolute di belakang kata Corona, terjadi revolusi desain dengan dimensi yang lebih besar dan 'berisi' ketimbang model sebelumnya. Posisinya disebut sebagai perantara antara Corolla dan Crown.

Benefit bodi besar adalah ruang dalam yang ekstra lega, terutama di bagian belakang dengan alas jok lebar dan empuk, serta sudut kemiringan sandaran punggung yang dirancang sedemikian rupa supaya dapat menopang tubuh dengan rileks dan nyaman. Plus tersedia sandaran kepala untuk menambah kenyamanan penumpang.

Untuk mesin, Corona Absolute masih setia pada unit 1.600 cc dan 2.000 cc twin cam dengan opsi transmisi manual 5-speed atau otomatis 4-speed.

Toyota Corona resmi pamit dari pasar Indonesia pada tahun 1998 dan keberadaannya digantikan oleh Toyota Camry yang berada satu level di atas Corona. Reposisi ini menempatkan Corolla sebagai pemain tunggal dari Toyota di level sedan menengah hingga sekarang.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait