URnews

Netizen Indonesia Beri Ulasan Negatif Sungai Aare, Ini Kata Media Swiss

Rizqi Rajendra, Minggu, 29 Mei 2022 12.54 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Netizen Indonesia Beri Ulasan Negatif Sungai Aare, Ini Kata Media Swiss
Image: Sungai Aare, Swiss (Foto: Pixabay)

Jakarta - Aksi netizen Indonesia yang memberikan ulasan negatif Sungai Aare di Google Maps itu rupanya mendapatkan sorotan dari media lokal Swiss, 20 Minuten. Sebuah pemberitaan di media itu disebutkan, hilangnya anak Ridwan Kamil memancing amarah netizen Indonesia untuk memberikan rating buruk.

"Tak terhitung orang Indonesia kini telah menggunakan fungsi ulasan Google untuk mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap Emmeril Mumtadz. Ketika melihat peringkat, terlihat bahwa banyak ulasan yang baru saja ditinggalkan memberi sungai Swiss hanya satu bintang, mereka hampir secara eksklusif berasal dari akun dengan nama Indonesia," tulis 20 Minuten dikutip Minggu, (29/5/2022).

Media Swiss itu menyayangkan sikap para netizen Indonesia menyebut Sungai Aare sangat berbahaya. Namun uniknya, 20 Minuten juga menyadari bahwa banyak rakyat Indonesia yang memberikan bintang lima di Google Maps karena merasa malu dengan kelakuan netizen yang memberi ulasan negatif.

"Banyak yang menggambarkan sungai itu berbahaya, beberapa menyerukan agar sungai ditutup karena arus kuat yang terjadi di beberapa bagian Aare dan kemungkinan besar berakibat fatal bagi (Eril) Mumtadz," tulis 20 Minuten.

"Tetapi ada juga suara-suara yang menyerukan kepada massa yang marah untuk tidak menghakimi situasi keamanan di negara yang belum pernah mereka kunjungi. Berbagai peringkat bintang lima baru juga dapat ditemukan, beberapa malu dengan negara mereka karena kampanye melawan sungai," tandasnya.

Dari pantauan Urbanasia hingga Minggu, (29/5/2022) siang, ada sebanyak 3.757 ulasan mengenai Sungai Aare di Google Maps. Kebanyakan netizen Indonesia memberi rating bintang satu dan memuat komentar mengenai peringatan berbahaya dan larangan berenang di sungai tersebut.

"Sungai yang sangat membahayakan, deras sekali arus nya, sangat-sangat tidak layak dipakai berenang sama saja dengan mempertaruhkan nyawa. Cocoknya dipake mancing saja, itu lebih aman dan nyaman. Cukup putra Ridwan Kamil saja yang jadi korban," tulis netizen.

"Seharusnya, jika tidak aman untuk orang asing harusnya diberi tanda khusus supaya orang orang bisa menyiapkan diri sebelum berenang di sini," kata netizen lain.

"Nggak mau tau sama Tim SAR negara Swiss, pokoknya anak Pakgub Jabar harus ketemu dengan selamat seperti semula," timpal netizen lainnya.

Sementara itu, beberapa di antara netizen Indonesia banyak yang saling mengingatkan bahwa musibah hilangnya Eril tersebut tidak ada hubungannya dengan kesalahan Sungai Aare. Pasalnya, sungai tersebut merupakan objek wisata dan ikon pusat pemerintahan di negara Swiss.

Sungai terpanjang di Swiss dari Pegunungan Alpen itu telah menjadi obyek wisata favorit warga lokal maupun mancanegara saat musim panas tiba. Bahkan, pada tahun 2017, UNESCO menetapkan bahwa berenang di Sungai Aare merupakan tradisi karena sungai itu adalah bagian dari warisan budaya takbenda Swiss.

"Tolong doakan saja yang baik-baik ke keluarga Pak Ridwan. Jangan malu-maluin Indonesia tolong. Nanti kalau dibilang orang indonesia norak atau nggak sopan dsb malah mencak-mencak," ujar netizen mengingatkan.

"Belum pernah kesini dan kasus anak Ridwan Kamil nggak ada hubungannya sama kesalahan sungai maafin Netizen Indo yang ngasih bintang satu," kata netizen lainnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait