URtrending

New Normal Bikin Polusi Udara di Jakarta Tidak Sehat? 

Anisa Kurniasih, Selasa, 16 Juni 2020 17.21 | Waktu baca 1 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
New Normal Bikin Polusi Udara di Jakarta Tidak Sehat? 
Image: Potret Kota Jakarta dari ketinggian 10 ribu kaki. (Instagram @michaelarsyi_)

Jakarta - Kehidupan menuju normal baru atau new normal dimasa pandemi COVID-19 sudah mulai digaungkan nih guys. Hal tersebut ditandai dengan pelonggaran kebijakan pembatasan wilayah di Jakarta.

Nah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sendiri telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi sejak 5 Juni 2020 lalu. Padatnya aktivitas ibukota pun mulai kembali hidup termasuk dibukanya kembali perkantoran.

Apakah kembalinya aktivitas warga ibu kota tersebut membuat polusi udara di Jakarta meningkat guys?

"Tingkat kualitas udara di Jakarta dalam kategori sedang. Sedangkan untuk tanggal 17 Juni besok kategorinya tidak sehat bagi kelompok positif," bunyi pengumuman di laman pemantau kualitas udara kota-kota di dunia, iqair.com, pada Selasa, 16 Juni 2020.

Dalam laman itu disebutkan kadar polutan PM 2.5 pagi ini mencapai 19.9 µg/m³. Standar aman yang ditetapkan WHO, batas wajar polutan ini adalah 25 µg/m³.

"Dengan kondisi ini, IQAir mengimbau agar masyarakat selalu mengenakan masker saat berpergian dan mengurangi olahraga di luar ruangan karena tingkat polusi udara Jakarta saat ini. Tutup jendela untuk menghindari udara kotor dan nyalakan penjernih udara," bunyi imbauan di laman tersebut.

PM 2.5 merupakan debu kecil berukuran 2,5 mikron yang dihasilkan dari sisa pembakaran, mulai dari bahan bakar fosil, PLTU Batubara, dan transportasi. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait