URnews

5 Hal Dosen UNESA Diduga Lecehkan Mahasiswi saat Bimbingan Skripsi

Nivita Saldyni, Senin, 10 Januari 2022 20.49 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
5 Hal Dosen UNESA Diduga Lecehkan Mahasiswi saat Bimbingan Skripsi
Image: ilustrasi pelecehan seksual. (Freepik)

Surabaya - Dugaan kekerasan seksual di lingkungan kampus kembali mencuat. Kali ini, kasus kekerasan seksual diduga telah terjadi di Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

Kabar kasus tersebut pertama kali mencuat di Instagram lewat akun anonim atas nama @dear_unesacatcallers. Akun tersebut mengungkapkan bahwa telah ada tiga korban yang melapor sebagai korban dari oknum yang sama, yaitu dosen dari jurusan Hukum yang berinisial H.

Berikut lima hal terkait dugaan kekerasan seksual di UNESA yang telah Urbanasia rangkum, Senin (10/1/2022):

1. Berawal dari Postingan @dear_unesacatcallers

Kasus ini pertama kali diungkapkan oleh akun Instagram @dear_unesacatcallers pada Jumat (7/1/2022). Akun tersebut mulanya memposting kronologi kasus dugaan kekerasan seksual yang dilaporkan oleh mahasiswa berinisial A pada awal tahun 2020.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Unesa Kampus Ramah Perempuan (@dear_unesacatcallers)

Akun tersebut mengatakan bahwa diduga kasus ini terjadi di sebuah ruangan yang dipakai sebagai gedung Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, UNESA. Kejadian berlangsung saat H menjadi dosen pembimbing skripsi (DPS) bagi korban A.

"Di sana hanya ada korban A dan dosen berinisial H karena memang hari sudah sore. Seperti pada umumnya, mahasiswa sering menunggu waktu senggang dosen untuk bimbingan skripsinya. Bimbingan berjalan seperti biasanya dengan diskusi dan tanya jawab. Tetapi nampaknya H memanfaatkan situasi kelas yang sepi untuk melancarkan aksinya," kata akun tersebut. 

Kemudian H mendekatkan dirinya ke A dan lalu melontarkan ujaran bernada catcalling yaitu 'kamu cantik'. Ia pun secara tiba-tiba mencium A. Sontak kejadian itu membuat A kaget. Ia pun merasa trauma dan ketakutan untuk bimbingan skripsi dengan DPS-nya sendiri.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait