URnews

Dukung GSTC, The Apurva Kempinski Bali Gelar Sustainable Fashion Show

William Ciputra, Jumat, 28 Juni 2024 07.06 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dukung GSTC, The Apurva Kempinski Bali Gelar Sustainable Fashion Show
Image: The Apurva Kempinski Bali. (Net)

Jakarta - Isu berkelanjutan menjadi fokus utama berbagai sektor dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu sektor yang turut mengusung berkelanjutan adalah pariwisata melalui Global Sustainable Tourism Council (GSTC).

Di Indonesia, The Apurva Kempinski Bali menjadi hotel pertama yang mendapatkan sertifikasi GSTC. Meski sudah tersertifikasi, hotel ini terus meningkatkan komitmennya dalam rangkaian Path to Sustainable Growth, salah satunya melalui sustainable fashion show.

Menurut Director of Marketing Communication The Apurva Kempinski Bali, Melody Siagian, kegiatan Path to Sustainable Growth bertujuan untuk menginspirasi hotel lain agar menggelar event serupa yang fokus pada keberlanjutan.

“Acara ini menampilkan berbagai kegiatan menarik, seperti Sustainable Fashion Show by Dwico, Biodiversity Culinary Experiences, dan Networking and Collaborative Solutions,” kata Melody dalam jumpa pers yang diikuti secara online, Rabu (26/6/2024).

Sustainable fashion show kali ini menggandeng designer lokal berbakat, Dwis Iskandar. Kreasi busana yang ditampilkan fokus pada keberlanjutan dengan menggunakan bahan sisa produksi, salah satunya kain perca.

Dwi Iskandar dalam keterangannya menyebutkan, fashion berkelanjutan memiliki jangkauan yang luas namun masih belum dipahami banyak orang.

Sebagai contoh, Dwi Iskandar menegaskan bahwa fashion berkelanjutan tidak hanya tentang penggunaan bahan natural atau eco print saja.

“Kita tidak bisa sepenuhnya menghindari bahan yang tidak natural, tetapi yang penting adalah bagaimana kita melihat proses pembuatannya dan siapa yang kita ajak bekerja,” katanya. 

Dwi Iskandar menambahkan, penggunaan kain perca yang merupakan limbah produksi pakaian juga menjadi tantangan tersendiri. Menurutnya, tantangan ini datang dari sisi desainer maupun pelanggan. 

Dari sisi desainer, penggunaan kain perca menjadi sulit karena bahan ini berupa potongan kecil sehingga memerlukan effort yang lebih besar. 

“(Sementara dari sisi pelanggan) tidak semua orang suka memakai bahan sisa,” katanya. 

Selain Sustainable Fashion Show, kegiatan ‘path to sustainable growth’ ini juga dimeriahkan dengan penanaman mangrove bersama Eco Tourism Bali di Taman Hutan Raya Ngurah Rai.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait