Fakta Tarik Tambang Maut di Makassar: Identitas Korban hingga Tak Berizin

Makassar - Lomba tarik tambang dalam rangka Pemecahan Rekor MURI yang digelar Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Minggu (18/12/2022) berujung duka. Pasalnya, satu orang peserta meninggal dunia dan 11 orang lainnya luka-luka.
Sebanyak 11 korban luka-luka telah dilarikan ke RS Pelamonia. Dari jumlah tersebut, ada delapan orang yang sudah dipulangkan.
Lantas seperti apa kronologisnya dan bagaimana perkembangan kasusnya? Berikut deretan faktanya yang dirangkum Urbanasia pada Selasa (20/12/2022):
Detik-detik Korban Meninggal Terekam Kamera CCTV
Lomba tarik tambang ini merupakan kegiatan yang digelar oleh IKA Unhas Sulsel di Jalan Jendral Sudirman, Makassar. Sebanyak 5.000 peserta mengikuti ini untuk memecahkan rekor MURI peserta tarik tambang terbanyak.
Peserta terbagi dalam dua tim, yaitu tim kostum putih dan tim kostum merah. Nah berdasarkan rekaman CCTV di lokasi kejadian yang beredar, usai kegiatan itu berakhir terjadilah kecelakaan.
Terlihat dalam rekaman tersebut awalnya sejumlah peserta tim kostum putih sedang berdiri di tengah jalan. Beberapa di antaranya berada di dekat tali tambang yang digunakan lomba.
Awalnya tali tambang berwarna putih terlihat sedikit bergoyang. Kemudian tiba-tiba bergerak cepat dan membuat korban terlempar jatuh dengan kepala lebih dulu terbentur ke beton jalan.
Pemkot Makassar Sebut Insiden Tarik Tambang Murni Kecelakaan
Beredarnya rekaman CCTV itu telah dibenarkan oleh Pemkot Makassar. Dalam keterangan resminya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar Mahyuddin membenarkan insiden itu terjadi setelah acara berlangsung.
“Jelas terlihat pada rekaman CCTV yang beredar luas saat ini, insiden terjadi pasca lomba. Peserta mulai bubar, tali yang tadinya berada dalam posisi diam di jalanan secara tiba – tiba tertarik,” ungkapnya.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto juga menegaskan insiden ini murni kecelakaan. Namun ia tak menjelaskan lebih lanjut mengenai kronologis kejadian dan penyebab pastinya.
“Itu murni kecelakaan yang tak ada satupun orang inginkan itu terjadi. Dan bukan pada saat lomba tetapi pasca lomba,” kata Wali Kota yang akrab disapa Danny itu.
Danny pun menjelaskan pihaknya tak menyangka bakal ada insiden tersebut. Apalagi sebelum acara dimulai ia sudah keliling memantau satu per satu peserta di lokasi. Panitia juga sudah melakukan berbagai langkah antisipatif untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan, seperti menyiapkan pengawas untuk masing-masing jarak di setiap wilayah.
“Kita tidak pernah mau ada insiden seperti yang ini, makanya kita berusaha se-safety mungkin sejak awal. Bahkan saya datangi satu per satu. Tapi namanya insiden tidak ada yang pernah menduga,” tegas Danny.
“Antisipasi itu sudah lengkap, di samping kita punya pengawas masing-masing jarak. Koordinasi masing-masing jarak sudah dirapatkan dan semua orang lihat bahwa saya sampaikan hindari masuk ke dalam tali, masuk kanan. Karena di situ ada separator. Kalau di situ kan pasti sempit makanya kenapa saya suruh ke sebelah kanan tali. Ke sebelah Selatan, Timurnya,” jelasnya lebih lanjut.
Korban Tewas adalah Ketua RT di Kelurahan Ballaparang