FFI dan 500 Mahasiswa IPB Rayakan Hari Susu Sedunia 2025

Jakarta - Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Susu Sedunia sekaligus Hari Susu Nusantara. Sebagai salah satu produsen susu terbesar di tanah air, PT Frisian Flag Indonesia (FFI) turut merayakan momen ini dengan cara yang tak biasa.
FFI merayakan Hari Susu Sedunia 2025 bersama 500 mahasiswa Institut Pertanian Bogor atau yang dikenal dengan IPB University. Perayaan dilaksanakan di Auditorium FEMA IPB pada Senin (2/6/2025).
Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro mengatakan, perayaan Hari Susu Sedunia merupakan momen refleksi bagi FFI untuk menyajikan susu sebagai asupan penting pemenuhan gizi seimbang bagi masyarakat Indonesia.
“Perayaan ini merefleksikan komitmen kami terhadap SDGs dan terwujudnya agenda FAO untuk menyajikan susu sebagai komponen pemenuhan gizi seimbang,” kata Andrew dalam acara tersebut.
Acara perayaan Hari Susu Sedunia 2025 ini dimeriahkan dengan talkshow bertajuk ‘Rayakan Kebaikan Susu, Raih Kekuatan untuk Menang’ dengan topik utama ‘Grass to Glass’.
Talkshow ini mengupas tidak hanya kebaikan susu, tetapi bagaimana meningkatkan produksi dan konsumsi susu di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Andrew turut mengajak generasi muda Indonesia untuk mau berkontribusi mendorong transformasi peternakan sapi perah modern dan berkelanjutan.
Tujuannya adalah meningkatkan produksi susu dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan. Selama ini, lanjut Andrew, FFI memiliki visi Nourishing Indonesia to Progress yang diwujudkan dengan membagikan ilmu, pengetahuan, dan pengalaman dari peternak Belanda kepada peternak lokal.
“Anak muda adalah motor penggerak kemajuan di berbagai sektor, termasuk peternakan sapi perah lokal, dan membuat industri susu segar lebih bergairah,” lanjutnya.
Sementara itu, Guru Besar Ilmu dan Teknologi Susu IPB, Prof Epi Taufik mengatakan, peningkatan produksi susu memerlukan inovasi dan teknologi peternakan yang mumpuni.
Menurut Prof Epi, penerapan teknologi membuka potensi industri susu sebagai salah satu penopang ketahanan pangan nasional yang bernilai strategis.
Dengan teknologi, lanjutnya, produksi susu jadi lebih efisien, kualitas lebih baik, dan masa simpan yang lebih panjang.
“Kita harus meningkatkan pengetahuan dan keahlian dalam produksi dan pengolahan susu, membangun ekosistem susu segar nasional yang terintegrasi antara peternak, koperasi susu, dan industri didampingi pemerintah,” katanya.
Tak hanya mendukung peranan peternak sapi perah, diskusi Grass to Glass FFI dalam rangka Hari Susu Sedunia 2025 ini juga mengingatkan kembali tentang pentingnya susu sebagai sumber gizi yang mudah diakses dan menyehatkan.