URnews

Kakak Beradik di Kupang Tewas, Diduga akibat Tenggelam di Embung

Tim Urbanasia, Jumat, 17 Februari 2023 18.33 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kakak Beradik di Kupang Tewas, Diduga akibat Tenggelam di Embung
Image: Ilustrasi Tangan Bocah Tenggelam (pixabay)

Jakarta - Dua anak kakak beradik tewas diduga akibat tenggelam di embung Laus Desa Nunkurus, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (16/2/2023).

"Dua bocah kakak beradik itu ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa saat dievakuasi oleh warga dari dalam embung Laus Desa Nunkurus, Kupang Timur pada Kamis petang," kata Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Arianto melansir ANTARA, Jumat (17/2/2023).

Disebutkan, kakak bernama Merlinda Trisea Saefatu berusia 7 tahun, sementara adiknya Jecson Antonio Saefatu baru berumur 4 tahun. Kedua bocah ini merupakan anak dari Bernadus Saefatu.

Mereka merupakan warga RT 20/RW 08 Dusun I Desa Nunkurus, Kupang Timur. Menurut Irwan, kedua korban meninggal diduga lantaran tenggelam di embung Laus.

Irwan menuturkan, seorang saksi mata yang tengah melintas di lokasi kejadian, Carisa Maakh (11 tahun) mengaku melihat Jecson terapung di permukaan air embung Laus.

Carisa yang ketakutan langsung lari menuju rumah Dinda Lette, yang lokasinya tak jauh dari embung untuk memberitahu peristiwa yang dilihat olehnya.

Kemudian warga bernama Yeremias dan Ibrahim langsung menuju embung Laus, untuk mengevakuasi Jecson yang sudah tidak bernyawa ke tepi embung.

Irwan menambahkan, saat proses evakuasi jasad Jecson, Carisa dan Dinda melihat ada gelembung air yang muncul dari dasar embung. Alhasil dilakukan penyelaman, dan ditemukan jenazah Merlinda.

Warga yang turut mengevakuasi jasad kedua bocah tersebut lantas membawa jenazah ke rumah orangtua korban, yang lokasinya tidak jauh dari TKP.

"Jenazah kedua korban sempat dibawa ke rumah sakit RSUD Naibonat untuk dilakukan pemeriksaan medis, setelah diperiksa dibawa kembali ke rumah orang tua korban di Nunkurus," lanjutnya.

Irwan menambahkan, tim medis tidak menemukan adanya unsur kekerasan di tubuh korban, pihak keluarga juga telah menerima kematian anak mereka sebagai musibah. 

Jenazah keduanya lantas dipulangkan ke rumah duka di Desa Nunkurus, Kupang, NTT.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait