Kasus COVID-19 di Perkantoran Jakarta Meningkat, Satgas: Kalau Bisa WFH

Jakarta - Perkantoran jadi klaster baru penyebaran virus corona, khususnya di wilayah DKI Jakarta.
Data dari Gugus Tugas COVID-19 pada 28 Juli menunjukkan ada 459 kasus COVID-19 di 90 klaster perkantoran.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan 10 kali lipat dibanding saat PSBB masih berlaku.
Sebelum tanggal 4 Juni ada 43 karyawan yang positif corona. Namun setelah 4 Juni sampai dengan 26 Juli jumlah kasus bertambah 416 orang atau 9,6 kali lipatnya.
Salah satu Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19, Dr Dewi Nur Aisyah, meminta agar perusahaan kembali menerapkan Work From Home (WFH) guna mencegah penyebaran virus lebih luas di lingkungan perkantoran.
"Jika pekerjaan bisa dilakukan dengan WFH, maka sebisa mungkin lakukan WFH," kata Dewi dalam keterangannya di Graha BNPB Jakarta, Rabu (29/7) seperti dikutip Antara.
Apabila tidak memungkinkan untuk WFH, Dewi berharap perusahaan membatasi jumlah karyawan atau membagi jam kerja karyawan ke dalam beberapa shift.
"Kepadatan di kantor jadi terbatas. Yang kedua apabila tetap terpaksa masuk maka dibuat shift kerja dan dibedakan dua jam," ujarnya.
Itu perlu dilakukan agar tidak terjadi penumpukan saat jam makan siang di kantor.
Baca Juga: Gokil! Google Perpanjang WFH hingga 2021
Ia juga mengingatkan bahwa kantor harus menerapkan protokol kesehatan dan menyediakan fasilitas untuk menunjang penerapan protokol kesehatan, seperti melakukan disinfeksi lingkungan kantor secara berkala.
Kantor juga diingatkan untuk transparan ke karyawannya dalam menyampaikan kondisi perkantoran.