URnews

Keluarkan 60 Awan Panas Sejak Sabtu, Kondisi Lereng Merapi Diklaim Masih Aman

Tim Urbanasia, Senin, 13 Maret 2023 22.38 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Keluarkan 60 Awan Panas Sejak Sabtu, Kondisi Lereng Merapi Diklaim Masih Aman
Image: Ilustras - Erupsi Gunung Merapi, Rabu (27/1/2021).(Instagram BPPTKG)

Jakarta - Gunung Merapi tercatat mengeluarkan awan panas guguran sebanyak 60 kali sejak Sabtu (11/3/2023) lalu. 

"Hingga saat ini, Senin, 13 Maret 2023, tercatat 60 kejadian awan panas guguran di Gunung Merapi," ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengutip Antara, Senin (13/3/2023).

Agus menambahkan, saat ini jarak luncur awan panas guguran paling jauh mencapai 3,7 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Hal itu tampak jika dilihat dari pantauan foto menggunakan drone.

Meski demikian, Agus memastikan status Gunung Merapi saat ini berada di tingkat Siaga atau Level III. 

Ada pula beberapa potensi bahaya yang dapat terjadi yakni guguran lava dan awan panas guguran yang bisa menjangkau Kali Woro sejauh 3 kilometer dari puncak. 

Sedangkan untuk Kali Gendol sejauh 5 kilometter dari puncak, Kali Boyong sejauh 5 kilometer dari puncak, dan Kali Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 kilometer dari puncak.

Sementara itu jika terjadi erupsi eksplosif, lontaran material vulkanik dapat mencapai jangkauan 3 kilometer dari puncak Merapi.

Kondisi Lereng Merapi Masih Aman

Di sisi lain Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kustini Sri Purnomo mengatakan kondisi lereng masih aman dan masyarakat tidak perlu panik, namun harus tetap berhati-hati.

"Namun perlu untuk hati-hati dan tetap waspada dalam menyikapi erupsi Gunung Merapi yang terjadi sejak Sabtu," kata Kustini.

Untuk saat ini masyarakat belum saatnya untuk dievakuasi. Namun ia menekankan pentingnya harus tetap siap-siap jika luncuran awan panas semakin jauh hingga melewati zona yang ditetapkan.

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Makwan mengatakan bahwa BPBD telah menyiapkan tim evakuasi beserta kendaraan yang baik.

Selain itu ada pula jalur evakuasi, rambu-rambu evakuasi, dan tempat pengungsian. Nantinya juga akan ada tanda peringatan berupa bunyi sirine jika kondisi semakin memburuk.

"Tanda peringatan ini telah disiapkan di 36 titik yang tersebar di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III yang dekat dengan pemukiman warga dan dilengkapi petugas Early Warning System (EWS)," kata Makwan.

Jika sirine berbunyi, masyarakat akan diarahkan oleh tim untuk menuju pengungsian.

Akan ada 32 tempat pengungsian yang terletak di tiga kacamatan yakni Turi, Cangkringan, dan Pakem yang tersebar di tujuh kelurahan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait