URnews

Kinerja Ekspor dan Impor Indonesia Cetak Rekor Tertinggi dalam Sejarah

Agung Pratama Satria, Selasa, 19 April 2022 15.29 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kinerja Ekspor dan Impor Indonesia Cetak Rekor Tertinggi dalam Sejarah
Image: Tumpukan kontainer di pelabuhan. (Kemenkeu)

Jakarta – Di bulan Maret 2022, kinerja ekspor dan impor Indonesia berhasil menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah. Nilai ekspor di bulan Maret 2022 tercatat hingga US$ 26,50 Miliar. 

Angka tersebut meningkat signifikan sebesar 29,42 persen (month-to-month) atau 44,36 persen (year-on-year). Di sisi lain, nilai impor Indonesia pada maret 2022 mencapai US$ 21,97 dengan pertumbuhan 32,02 mtm atau 30,85 yoy.

Hal ini membuat neraca perdagangan Indonesia pada bulan Maret 2022 mengalami surplus sampai US$ 4,53 miliar. Kondisi tersebut sekaligus melanjutkan tren surplus sejak Mei 2020 lalu.

“Kinerja perdagangan internasional Indonesia kembali menunjukkan performa impresif di tengah eskalasi perang Rusia-Ukraina. Surplus yang berkelanjutan ini akan terus mendorong kenaikan cadangan devisa, sekaligus meningkatkan kapasitas dan ketahanan sektor eksternal Indonesia,” ungkap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melansir laman Setkab, Selasa (19/4/2022).

Surplus pada Maret 2022 didukung oleh kinerja ekspor yang menguat di tengah peningkatan harga komoditas andalan yang cukup signifikan.

“Di tengah momentum kenaikan harga komoditas, Indonesia terus memacu hilirisasi komoditas unggulan. Sehingga ekspor Indonesia tidak lagi berasal dari komoditas hulu, namun mengandalkan komoditas hilir yang memiliki nilai tambah tinggi,” ujarnya.

Meskipun surplus neraca perdagangan terus berlanjut, pemerintah tetap mewaspadai serta terus responsif terhadap berbagai tantangan yang mungkin muncul. 

Tantangannya seperti melambatnya laju pemulihan ekonomi Zona Euro dampak perang Rusia – Ukraina, serta Lockdown yang kembali dilakukan Tiongkok. Kenaikan harga komoditas energi dan bahan pangan juga berpotensi mendorong inflasi global.

“Untuk itu, guna memitigasi dampak transmisi kenaikan harga komoditas global ke domestik, pemerintah akan terus mengoptimalkan peran Tim Pengendali Inflasi Nasional dalam menjaga stabilitas inflasi, dengan menerapkan strategi 4K, yakni strategi menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif,” tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait