Medvedev: Sanksi Barat untuk Rusia Bisa Jadi Ancaman Kemanusiaan

Jakarta - Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev menyebut potensi perang nuklir jika Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) menghukum Moskow atas tuduhan kejahatan di Ukraina.
"Gagasan untuk menghukum sebuah negara yang memiliki persenjataan nuklir terbesar adalah tidak masuk akal," kata Medvedev, sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, mengutip The Moscow Times, Kamis (7/6/2022).
"Dan berpotensi menciptakan ancaman bagi keberadaan umat manusia." lanjutnya
Medvedev, yang merupakan presiden pengganti Putin antara 2008 dan 2012, saat ini bertugas menjadi wakil kepala Dewan Keamanan.
Dia menuduh Amerika Serikat ingin menempatkan Moskow di depan pengadilan internasional, sementara Amerika tidak pernah menghadapi hukuman atas perangnya sendiri menyebabkan 20 juta kematian di seluruh dunia, kata Medvedev.
"Seluruh sejarah Amerika, mulai dari penindasan orang India, adalah perang berdarah pemusnahan," kata Medvedev.
Diketahui sejak Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, Medvedev menggunakan media sosial untuk menyerang Barat dan mereka yang kritis terhadap Moskow.
Selain itu, pada bulan lalu, dia mengatakan serangan itu untuk mereka yang membenci Rusia, merosot dan bersumpah untuk bekerja kepada mereka yang diserang (Ukraina).