Mengenal Dogecoin yang Disanjung Elon Musk

Jakarta - Banyak netizen bertanya apa itu Dogecoin gegara disanjung Elon Musk di akun Twitternya beberapa waktu lalu.
Dogecoin merupakan mata uang kripto layaknya Bitcoin. Hanya saja jika Bitcoin menggunakan enkripsi SHA-256, Dogecoin mengadopsi sistem keamanan berbasis teknologi scrypt seperti digunakan pada Litecoin dan Luckycoin.
Dogecoin sendiri dikembangkan oleh Jackson Palmer, engineer di Adobe, dan Billy Markus, yang bekerja sebagai software engineer di IBM.
Pada awal kemunculannya adalah sebuah parodi sarkasme terhadap mata uang kripto.
Baca Juga: Semua yang Perlu Kamu Tahu soal Bitcoin
Billy Markus dan Jackson Palmer merasa bahwa mata uang digital menjadi topik yang terlalu serius. Mereka berpendapat bahwa uang crypto haruslah menyenangkan dan tidak melulu soal uang.
Akhirnya, mereka memutuskan untuk membuat mata uang digital mereka sendiri. Pada Desember 2013 di perkenalkanlah Dogecoin.
Lantaran sekadar lelucon, maskot yang digunakan adalah meme Doge yang menampilkan anjing Shiba Inu.
Kala itu memang meme Doge populer. Namun konon sang pengembang beralasan anjing yang berasal dari Negeri Sakura ini mewakili kesenangan dan keramahan.
Baca Juga: Bitcoin Diminati Milenial Selama Pandemi
Namun tidak disangka awalnya hanya sekadar candaan, Dogecoin malah direspon positif.
Hanya dalam 72 jam sejak diperkenalkan sudah naik 300 persen dari US$ 0,00026 ke US$ 0,00095. Namun jangan kaget, sekarang 1 keping Dogecoin sudah menembus US$ 0,0766 atau kisaran Rp 1.072.
Kenaikan yang fantastis itu tidak lain karena tweet Elon Musk. Bos Tesla itu sering kali berkicau soal mata uang tersebut dan menyebutnya sebagai cryptocurrency yang paling disukainya.
Menurut laporan CoinMarketCap, nilai kapitalisasi pasar Dogecoin mencapai US$ 9,07 miliar atau sekitar Rp 126,8 triliun pada Februari 2020 sehingga menduduki peringkat ke-10 saat ini.