MUTU Siap Jadi Bagian Ekosistem Bursa Karbon yang Meluncur 26 September
Jakarta - PT Mutuagung Lestari Tbk atau MUTU International siap menjadi bagian dari ekosistem perdagangan karbon melalui bursa karbon yang akan meluncur pada 26 September 2023 mendatang.
Direktur Operasional PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU), Irham Budiman mengatakan, kesiapan ini berdasarkan pada status MUTU yang merupakan Lembaga Validasi dan Verifikasi (LVV) Gas Rumah Kaca (GRK) yang sudah terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN). Bahkan MUTU juga merupakan LVV pertama yang terdaftar di Sistem Registrasi Nasional (SRN).
“Kami siap menjadi bagian dari ekosistem perdagangan karbon di Indonesia. Terlebih MUTU sudah sejak 2015 merambah pasar tersebut. Dengan pengalaman yang kami miliki, MUTU telah memfasilitasi negara-negara Eropa untuk menerbitkan ratusan sertifikat dengan skema International Sustainable Carbon Certification (ISCC),” kata Irham dalam pernyataan yang diterima, Selasa (19/9/2023).
Persiapan MUTU untuk menyongsong bursa karbon ini tidak main-main. MUTU yang sudah berstatus sebagai LVV dengan skema ISO 14064 sejak 2015 pun harus melakukan akreditasi perluasan ruang lingkup Nilai Ekonomi Karbon (NEK), seperti energi, industri atau IPPU, limbah, agriculture, hingga forestry and land-use.
Hasilnya, MUTU International telah mendapat akreditasi perluasan ruang lingkup NEK melalui surat yang diterbitkan Komite Akreditasi Nasional (KAN) per tanggal 13 September 2023 lalu.
Dalam surat tersebut, MUTU mendapat akreditasi ruang lingkup pada tiga sektor, yaitu Verifikasi Laporan Emisi, Validasi Dokumen Rencana Aksi Mitigasi (DRAM), dan Verifikasi Laporan Capaian Aksi Mitigasi (LCAM).
Irham optimis, peran MUTU dalam ekosistem perdagangan karbon akan krusial. Hal itu karena proses perdagangan karbon memerlukan jasa sertifikasi yang menjadi salah satu layanan yang disediakan oleh MUTU.
“Dengan demikian akan banyak perusahaan yang yang berlomba mengoptimalkan perdagangan tersebut dan posisi MUTU akan diuntungkan,” imbuhnya.
Irham juga menyinggung tentang peluang yang muncul dengan adanya bursa karbon ini. Tak hanya peluang ekonomi, bursa karbon juga menjadi komitmen perusahaan atau pelaku usaha terhadap lingkungan dengan berperan menurunkan emisi karbon.
“Jadi harapan kita, dari sisi nilai ekonomi bursa karbon sangat memberikan peluang, di sisi lain komitmen menurunkan emisi karbon di lingkungan industrinya juga mendatangkan minat untuk kerja sama atau investasi. Kita mengimbau semua pihak bisa mengambil peran,” pungkasnya.
Bursa karbon akan meluncur pada 26 September 2023 mendatang. Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar pada Senin (18/9/2023) kemarin.
Bursa karbon adalah suatu sistem yang akan mengatur perdagangan karbon atau catatan kepemilikan unit karbon.
“Rencananya, peluncuran Bursa Karbon yang perdana perdagangannya itu akan dilakukan pada 26 September ini, jadi minggu depan,” kata Mahendra.
Selain itu, OJK juga sudah menunjuk PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai penyelenggara bursa karbon melalui surat keputusan bernomor KEP- 77/D.04/2023.
"Pemberian izin usaha kepada PT Bursa Efek Indonesia sebagai Penyelenggara Bursa Karbon didasarkan pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 14 Tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon Melalui Bursa Karbon dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 12/SEOJK.04/2023 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Perdagangan Karbon Melalui Bursa Karbon," bunyi surat pengumuman OJK.