URnews

Netizen Keluhkan Kondisi Karantina di Hotel Asrama Haji, Ini Respons Pemkot Surabaya

Nivita Saldyni, Rabu, 2 Februari 2022 09.19 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Netizen Keluhkan Kondisi Karantina di Hotel Asrama Haji, Ini Respons Pemkot Surabaya
Image: Petugas lakukan perbaikan fasilitas di HAH, Selasa (1/2/2022). (Dok. Humas Pemkot Surabaya).

Surabaya - Seorang netizen pemilik akun @swimmin_dory di Twitter mengeluhkan fasilitas karantina pasien COVID-19 di Hotel Asrama Haji (HAH) Surabaya.

Dalam cuitannya, netizen ini mengungkap bahwa fasilitas di HAH ‘tidak jelas’, tidak higienis, pelayanan kurang tanggap, hingga alurnya yang tidak transparan.

“Twitter please do your magic, sedih bgt dipaksa karantina di fasilitas yg ga jelas, ga higienis dan alur tidak clear @KemenkesRI @Adam PRabata @dr_koko28 @tirta_cipeng,” cuitnya pada Senin (31/1/2022).

Netizen tersebut membagikan sejumlah foto kerusakan sejumlah fasilitas di tempat ia menginap selama karantina. Mulai dari atap gedung yang rusak, bau tikus, lembap, hingga lift yang tak bisa digunakan karena rusak.

1643768187-gedung-HAH-rusak.JPGSumber: Kondisi salah satu gedung di HAH yang rusak. (Twitter@swimmin_dory)

Baca Juga: Sederet Fakta Hewan Kubung yang Viral Ditemukan Seorang Pria

Cuitan itu pun kemudian viral. Hingga akhirnya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya buka suara.

Lewat keterangan resminya, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Ridwan Mubarun mengakui salah satu tempat isolasi pasien COVID-19 di HAH itu memang kurang terawat dan ada sejumlah fasilitas yang rusak.

Namun, Ridwan mengatakan, sejak awal Januari 2022 jajaran Pemkot Surabaya sudah memperbaiki kerusakan di salah satu gedung di sana.

“Jadi beberapa bagian di bangunan itu memang sedang kami perbaiki hingga saat ini. Insya Allah beberapa hari ke depan Gedung Zam-zam sudah selesai direnovasi dan akan dilanjutkan (renovasi) di Gedung Shofa,” katanya, Rabu (2/2/2022).

Ridwan menjelaskan, perbaikan tersebut lebih banyak dilakukan di luar kamar yang ditemukan banyak kerusakan. Ia pun menyebut bahwa kamar-kamar untuk pasien masih layak huni.

“Yang banyak rusak memang di luar kamar. Kalau kamar-kamarnya yang ditempati pasien itu tentu sangat layak huni,” sambungnya.

Ridwan pun mengaku sudah membaca cuitan salah satu pasien HAH yang ceritanya viral di Twitter itu. Dari awal, kata Ridwan, pasien itu memang sudah tak mau diisolasi di HAH, sehingga tak heran jika semuanya dianggap tidak sempurna.

“Mohon maaf, mungkin ada yang menilai sesuatu itu dengan kadar biasa, ada juga yang menilai harus perfect dan sebagainya, dan kami tidak bisa sampai se-perfect itu,” kata Ridwan.

Terkait keluhan tentang pelayanan di lokasi, Ridwan menjelaskan, memang petugas yang ada di sana jumlahnya telah berkurang dibandingkan saat gelombang dua COVID-19 tahun lalu. Sebab disesuaikan dengan pasien yang dilayani.

“Bakanya berbagai pelayanannya terus dievaluasi dan akan ditingkatkan. Kalau makan memang karena pasien banyak, satu sisi petugas mungkin kurang. Sambil jalan kami evaluasi mana kekurangan tersebut. Termasuk kemarin belum ada senam, sekarang sudah ada senam setiap pagi. Evaluasi terus,” jelasnya panjang lebar.

1643768182-perbaikan-HAH.jpegSumber: Petugas lakukan perbaikan fasilitas di HAH, Selasa (1/2/2022). (Dok. Humas Pemkot Surabaya).

Terakhir, terkait dengan tenaga kesehatan (nakes) yang slow respons, Ridwan menjelaskan bahwa ada kemungkinan nakes sedang menangani pasien lain. Oleh karena itu penanganan sedikit lambat.

“Slow respons itu kami tidak bisa menilai satu orang semuanya seperti itu. Mungkin ketika dia butuh nakes, nakesnya sedang mengecek yang lain. Mungkin saat dia butuh agak lama karena nakesnya juga melakukan penanganan yang lain. Jadi mohon bersabar, yang pasti Pemkot Surabaya akan memberikan pelayanan terbaik bagi warga, terutama yang menjalani isolasi di HAH,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait