URnews

Pendeta India Berdoa pada Dewi Corona untuk Jinakkan Kasus COVID-19

Shelly Lisdya, Jumat, 28 Mei 2021 18.01 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pendeta India Berdoa pada Dewi Corona untuk Jinakkan Kasus COVID-19
Image: Ilustrasi - Seorang warga hindu mengenakan masker pelindung wajah saat swafoto berlatar belakang layar monitor yang sedang menyiarkan acara peresmian Ram Temple di Ayodhya, New Delhi, India (5/8/2020). (ANTARA/REUTERS)

Jakarta - Kasus coronavirus disease di India melonjak hingga 20 juta dalam beberapa pekan terakhir. 

Kementerian Kesehatan India pada Kamis (27/5/2021) mencatat, setidaknya ada 211.298 kasus baru virus corona selama 24 jam terakhir, sementara kematian akibat COVID-19 naik menjadi 3.847 jiwa.

Karena lonjakan yang semakin meningkat, para pendeta Hindu di sebuah kuil India berdoa setiap hari kepada dua dewi virus corona. Hal ini dilakukan dalam upaya menjinakkan pandemi, saat negara itu berjuang melawan gelombang infeksi baru.

Dua "Corona Devi" yang terbuat dari kayu cendana dan yang lainnya dari batu telah dipasang di kota selatan Coimbatore di negara bagian Tamil Nadu, yang terkena dampak parah dalam wabah yang telah menewaskan 100 ribu orang di seluruh negeri dalam empat pekan terakhir.

Kuil Kamatchipuri Adhinam ditutup untuk jamaah karena tingkat infeksi Coimbatore yang tinggi, namun para pendeta membayar upeti di depan dewi.

Mereka meninggalkan makanan dan persembahan lainnya dan mengucapkan doa yang mendesak diakhirinya pandemi. Bahkan, para pendeta memandikan berhala dengan air kunyit dan susu. 

“Kami memiliki kuil serupa untuk penyakit cacar dan wabah di masa lalu,” kata pengelola kuil Anandbharathi K, seperti dikutip dari Aljazeera, Jumat (28/5/2021).

“Kami menyembah virus dalam bentuk seorang dewi dan berdoa kepadanya setiap hari untuk mengurangi dampak penyakit ini,” imbuhnya.

Sementara jumlah kasus berkurang di sebagian besar India, negara berpenduduk 1,3 miliar itu dikejutkan oleh parahnya gelombang pandemi terbaru, yang membanjiri rumah sakit dan menyebabkan kekurangan oksigen dan obat-obatan. 

“Bahkan dokter tidak dapat menangani besarnya situasi ini. Jadi kami beralih ke iman dan Tuhan sebagai pilihan terakhir, ” kata Anandbharathi. 

Para pendeta berencana untuk melanjutkan doa mereka kepada dua dewi corona selama tujuh pekan lagi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait