URnews

Pentingnya Peran Perempuan dalam Pertumbuhan Ekonomi Digital

Shinta Galih, Rabu, 18 Mei 2022 14.21 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pentingnya Peran Perempuan dalam Pertumbuhan Ekonomi Digital
Image: Group of Twenty (G20) EMPOWER (XL axiata)

Yogyakarta - Group of Twenty (G20) EMPOWER Presidensi Indonesia menggelar Plenary Meeting kedua di Yogyakarta (17-19/5/2022). Pertemuan ini menjadi upaya percepatan dalam mendorong kontribusi peran perempuan untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi digital.

Hal ini merujuk pada proyeksi World Economic Forum bahwa dibutuhkan 135 tahun lagi untuk menutup ketimpangan gender jika negara-negara di dunia tidak melakukan perubahan terhadap posisi perempuan dalam pembangunan ekonomi.

Sebanyak lebih dari 100 peserta hadir dalam pertemuan ini, antara lain dari Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Indonesia, Prancis, Rusia, ditambah Uni Eropa.

Empat menteri hadir sebagai pembicara, yaitu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayogya, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, serta Menteri BUMN, Erick Tohir. Turut hadir juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubowono X.

Chair G20 EMPOWER yang juga merupakan Direktur & Chief Strategic Transformation & IT Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya menyebutkan, fokus pertemuan ini sejalan dengan tema besar G20 Presidency Indonesia 2022 'Recover Together, Recover Stronger' dan tema utama kedua G20 Empower 2022 yaitu Mendorong Peran UMKM milik perempuan sebagai penggerak ekonomi.

“Agenda utama pertemuan kedua G20 EMPOWER ini adalah membahas urgensi peran perempuan dalam UMKM sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi. Pemerintah dan kalangan usaha swasta perlu mendorong penerapan kebijakan dan praktik lebih jauh sebagai dukungan kepada UMKM milik perempuan agar mampu menghadapi segala tantangan yang ada,” jelas Yessie.

Pertemuan G20 EMPOWER kali ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah di luar berbagai rekomendasi yang diberikan. Pertama, membuka wawasan berbagai kalangan, terutama pemerintah dan swasta tentang pentingnya peran dan kepemimpinan perempuan dalam usaha kecil dan menengah.

Kedua, mengidentifikasi dukungan yang dibutuhkan dari pemerintah untuk merealisasikan komitmen dan rencana aksi dari sektor swasta. Ketiga, perlunya melakukan ideasi dengan Advocate G20 EMPOWER terkait bentuk dan rencana aksi yang dapat dilakukan sektor swasta mengenai penumbuhan UMKM yang dipimpin oleh perempuan.

Masih dalam rangkaian plenary meeting kedua G20 EMPOWER ini, juga dilaksanakan pertemuan yang membahas mengenai membangun kembali produktivitas kaum perempuan pascapandemi.

Pembahasan akan berkisar pada mengapa pemerintah perlu untuk meningkatkan kembali produktivitas perempuan pascapandemi, serta bagaimana sektor swasta dapat mendorong upaya tersebut.

Tampil sebagai pembicara antara lain perwakilan dari pemerintah Italia, Korea Selatan, serta Kanada. Selain itu, juga akan tampil membagikan pengalaman adalah W20 Co-Chair Dian Siswarini, serta pembicara dari Singapura dan Argentina.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait