URnews

Sah! Biaya Haji 2022 Rata-rata Rp 39,8 Juta per Jemaah

Nivita Saldyni, Kamis, 14 April 2022 08.42 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sah! Biaya Haji 2022 Rata-rata Rp 39,8 Juta per Jemaah
Image: Ilustrasi Kaabah (Pixabay/Konevi)

Jakarta - Pemerintah dan DPR sepakat untuk menetapkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 2022 rata-rata sebesar Rp 39.886.009 per jemaah. Keputusan ini disampaikan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas usai Rapat Kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Rabu (13/4/2022). 

"Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) atau biaya yang dibayar langsung oleh jemaah haji rata-rata per jemaah disepakati sebesar Rp 39.886.009. Ini meliputi biaya penerbangan, sebagian biaya akomodasi di Mekkah dan Madinah, biaya hidup, dan biaya visa," kata Yaqut. 

Angka tersebut naik sekitar Rp 4,6 juta dibandingkan Bipih tahun 2020 yang besarannya Rp 35,2 juta. Namun Yaqut menjelaskan, selisih itu tak dibebankan ke jemaah haji lunas tunda tahun 1441 H/2020 M, melainkan akan dibebankan kepada alokasi Virtual Account. 

"Jadi bagi calon jemaah haji tunda berangkat yang telah melunasi pada 2020, tidak akan diminta menambah pelunasan karena ini dapat ditanggulangi dengan alokasi Virtual Account," jelas Yaqut. 

Yaqut menambahkan, Bipih adalah salah satu komponen dari Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Selain Bipih, komponen lain dari BPIH adalah biaya protokol kesehatan yang tahun ini disepakati biayanya Rp 808.618,80 per jemaah, dan biaya yang bersumber dari nilai manfaat keuangan haji yang nilainya disepakati sebesar Rp 41.053.216,24 per jemaah.

"Jadi total BPIH tahun ini disepakati sebesar Rp 81.747.844,04 per jemaah," tegasnya. 

Lebih lanjut, Yaqut menjelaskan, semua pembahasan BPIH yang dilakukan Pemerintah bersama DPR menggunakan asumsi kuota 50 persen dari kuota haji tahun 2019. Tepatnya sebanyak 110.500 jemaah. 

"Ini terdiri dari kuota untuk jemaah haji reguler sebanyak 101.660 dan haji khusus sebanyak 8.840 orang," ungkap Yaqut. 

Meski kuota yang digunakan adalah angka asumsi, Yaqut menegaskan angka ini sekaligus menjadi target pemerintah. Ia pun mengaku pemerintah sampai saat ini masih terus berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi.

"Pemerintah optimis, pada musim haji tahun ini kita bisa memberangkatkan jemaah meskipun belum dalam jumlah normal, tapi optimal. Dan kita bisa memberikan pelayanan terbaik," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait