Selain Antisipasi PHK Akibat Corona, Dana Rp 10 Triliun Untuk Apa?

Jakarta - Dalam Rapat Terbatas yang diselenggarakan di Istana Merdeka pada Selasa, 24 Maret 2020, Presiden Jokowi menyatakan memberikan anggaran sebesar Rp 10 triliun untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pengangguran.
Bertambahnya angka pengangguran tersebut merupakan dampak dari wabah virus corona yang membuat banyak perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
“Anggaran disiapkan Rp 10 triliun agar provinsi-provinsi dapat mendukung ini siapa yang harus diberi, mulai didata dengan baik,” sebut Jokowi sebagaimana dikutip Antara, Rabu (25/3).
Anggaran Rp 10 triliun tersebut ditujukan untuk;
- Kartu Pra Kerja
Pada rapat yang menganggkat Topik Pengarahan Presiden kepada Para Gubernur Menghadapi Pandemik COVID-19, Jokowi menyampaikan anggaran sebesar Rp 10 triliun tersebut akan direalisasikan dalam bentuk Kartu Pra Kerja.
“Akan segera dimulai kartu prakerja implementasi kartu pra-kerja mengantisipasi para pekerja yang kena PHK,” ujar Jokowi.
- Pekerja Harian dan Pengusaha Mikro
Nah, Kartu Pra Kerja ini tidak tidak hanya ditujukan untuk pekerja yang mengalami PHK saja, kartu ini juga akan diarahkan untuk pekerja harian yang kehilangan penghasilan serta pengusana mikro yang kehilangan omset dan pendapatan mereka.
"Kita harus membantu para buruh, pekerja harian, petani, nelayan, usaha mikro dan kecil agar daya beli terjaga dan terus beraktivitas dan berproduksi," ungkap Presiden.
Bagi pelaku usaha UMKM, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memberikan relaksasi kredit UMKM dengan nilai kredit di bawah Rp 10 miliar dengan tujuan usaha, baik kredit dari bank atau industri keuangan non bank.
"Asalkan digunakan untuk usaha diberikan pengurangan bunga dan penundaan cicilan 1 tahun. Kepada tukang ojek dan sopir taksi yang sedang kredit kendaraan bermotor dan mobil, nelayan yang sedang kredit perahu tidak perlu khawatir, diberikan kelonggaran 1 tahun," tambah Presiden.
- Kesehatan, Keselamatan, Social Safety Net dan Dampak Ekonomi
Dalam rapat tersebut, Jokowi menyampaikan dalam menghadapi wabah virus corona ada 3 hal yang menjadi fokus pemerintah.
Yang pertama keselamatan dan kesehatan menjadi hal utama, lalu adanya social safety ney dengan mengadakan bantuan sosial kepada masyarakat.
“Intinya kita ingin tiga hal yang menjadi fokus kita, pertama keselamatan, kesehatan adalah yang utama, tapi siapkan yang kedua ‘social safety net’, bantuan sosial tolong disiapkan,” jelas Jokowi.
Poin ketiga yang masih menjadi fokus adalah dampak ekonomi.
Jokowi meminta agar seluruh Pemerintah Daerah di Indonesia untuk melakukan pemetaan serta pendataan dengan segera agar Kartu Pra Kerja dapar dialokasikan kepada para penerima kartu.
"Pemerintah terus bekerja keras untuk mengantisipasi hal ini untuk mempertahankan daya beli masyarakat, mengurangi risiko PHK dan mempertahankan produktivitas ekonomi, produktivitas masyarakat di seluruh Indonesia," tutur Jokowi.